Jakarta (KABARIN) - Di sela gelaran KTT APEC 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu, Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Presiden Korsel Lee Jae-myung untuk membicarakan banyak hal strategis — salah satunya, masa depan kerja sama pertahanan melalui proyek pesawat tempur KF-21 Boramae.
Pertemuan berlangsung hangat dan penuh optimisme, menunjukkan eratnya hubungan Indonesia–Korea Selatan, baik di bidang ekonomi maupun pertahanan.
Dalam pertemuan itu, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen melanjutkan pembahasan proyek KF-21 bersama Korea Selatan.
“Kami akan terus membahas tindak lanjut proyek KF-21. Negosiasi terus berjalan, tentu mempertimbangkan faktor ekonomi, harga, dan skema pembiayaan,” ujar Presiden Prabowo.
Ia menyampaikan bahwa pembahasan detail akan dilanjutkan oleh para menteri serta tim teknis dari kedua negara.
Presiden Lee Jae-myung juga menyatakan optimismenya terhadap pengembangan jet tempur bersama tersebut.
“Saya berharap kerja sama ini menghasilkan manfaat besar bagi kedua negara dan menjadi contoh kolaborasi yang baik,” kata Lee.
Lee juga menyoroti hubungan Indonesia–Korsel yang semakin luas, meliputi ekonomi, perdagangan, hingga investasi, dan berharap semuanya naik level.
Prabowo memberikan apresiasi atas kemitraan yang selama ini terjalin erat. Ia juga menyebut komunikasi dengan pelaku industri Korea makin intens dalam setahun terakhir.
“Kami terbuka untuk partisipasi Korea dalam perekonomian Indonesia. Kerja sama ini ingin terus kami lanjutkan,” ujar Prabowo.
Kolaborasi pertahanan dan ekonomi yang semakin solid ini jadi sinyal kuat bahwa hubungan Indonesia–Korea akan semakin strategis di masa depan.