Jakarta (KABARIN) - Nvidia dikabarkan sedang mengembangkan perangkat lunak baru yang bisa memantau lokasi chip AI buatannya di tengah maraknya kabar penyelundupan chip ke China.
Menurut laporan Tech Crunch pada Kamis, teknologi ini memungkinkan Nvidia mengetahui di negara mana sebuah chip berada dengan memantau kinerja komputasinya. Jeda komunikasi antarserver pun bisa memberi petunjuk posisi fisik chip tersebut.
Fitur pelacakan ini bersifat opsional untuk pelanggan dan pertama kali akan diterapkan pada chip generasi Blackwell.
Beberapa laporan belakangan menuding model AI buatan China, DeepSeek, menggunakan chip Blackwell yang diselundupkan. Menanggapi isu ini, Nvidia menegaskan belum menemukan bukti praktik tersebut.
“Kami belum melihat adanya pembuktian atau menerima laporan mengenai ‘pusat data hantu’ yang dibangun untuk menipu kami dan mitra OEM, lalu dibongkar, diselundupkan, dan dirakit kembali di tempat lain. Meski penyelundupan seperti itu tampak jauh dari kemungkinan, kami akan menindaklanjuti setiap laporan yang kami terima,” ungkap juru bicara Nvidia.
Berita ini muncul tak lama setelah pemerintah AS memberikan izin bagi Nvidia untuk menjual chip AI H200 kepada pelanggan tertentu di China, meski izin itu hanya berlaku untuk H200 generasi lama dan tidak mencakup chip Blackwell terbaru.