Oto

Chery akan turun dalam balapan 24 Hours of Le Mans lewat merek Exeed

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Produsen otomotif asal China, Chery, bersiap masuk ke panggung balap ketahanan paling bergengsi di dunia. Lewat merek premiumnya, Exeed, Chery memastikan akan turun di ajang 24 Hours of Le Mans dalam lima tahun ke depan.

Dikutip dari Carnewschina, Senin, Exeed akan tampil sebagai tim pabrikan penuh dan siap bersaing dengan nama-nama besar di dunia motorsport seperti Porsche, Toyota, Aston Martin, Cadillac, hingga BMW. Langkah ini jadi sinyal serius Chery untuk unjuk gigi di level tertinggi balap mobil dunia.

Pengumuman tersebut disampaikan Exeed pada 15 Desember, bersamaan dengan penandatanganan kerja sama strategis bersama Automobile Club de l’Ouest (A.C.O.), organisasi pencetus sekaligus penyelenggara 24 Hours of Le Mans.

Dalam kerja sama ini, Exeed juga memperkenalkan program jangka panjang bertajuk “Road to Le Mans”, sebuah roadmap lima tahun yang dirancang untuk mengantar mereka tampil di balapan legendaris tersebut.

Rencana besar ini dibagi ke dalam tiga tahap utama. Tahap awal dimulai dengan peluncuran sistem seleksi balap ketahanan lokal bernama “Exeed Unified Race”. Program ini ditujukan untuk mengasah teknologi, membangun tim yang solid, sekaligus menjaring talenta pembalap yang siap bersaing di ajang internasional.

Tahap berikutnya, Exeed akan ambil bagian di Asian Le Mans Series (ALMS). Seri ini mempertandingkan tiga kelas utama, yakni LMP2, LMP3, dan LMGT3. Untuk bisa berlaga di kelas LMGT3, pabrikan diwajibkan memproduksi minimal 2.500 unit mobil per tahun untuk penggunaan jalan raya.

Tahap puncaknya adalah pembentukan “Exeed Le Mans Team” yang akan turun langsung di balapan utama 24 Hours of Le Mans. Tak berhenti di situ, Chery dan A.C.O. juga sepakat membangun sirkuit bersertifikasi Le Mans di Wuhu, kota tempat kantor pusat Chery berada.

Sirkuit tersebut nantinya akan menjadi tuan rumah ajang balap kelas atas di China, sekaligus dijadikan Exeed sebagai laboratorium pengembangan untuk meningkatkan kualitas mobil produksi massal mereka.

Jika rencana ini terealisasi, Chery akan mencatat sejarah sebagai perusahaan otomotif China pertama yang berpartisipasi di ajang 24 Hours of Le Mans.

Soal mesin, Chery memang tidak punya banyak pilihan. Mesin pembakaran internal terkuat mereka saat ini adalah unit 2.0 liter turbo empat silinder dengan tenaga 192 kW atau sekitar 257 hp. Namun, Chery cukup percaya diri dengan teknologi plug-in hybrid C-DM miliknya yang mampu menghasilkan output gabungan hingga 455 kW atau sekitar 610 hp.

Chery juga bukan satu-satunya pabrikan China yang agresif masuk dunia motorsport. Geely, misalnya, lewat Lynk & Co Cyan Racing, sudah mendominasi FIA TCR World Tour dengan sembilan gelar juara dunia sejak 2019.

Mulai musim depan, Cyan Racing akan beralih menggunakan mobil balap Geely Preface TCR. Sementara itu, anak usaha Geely lainnya, Horse Powertrain, hasil kerja sama Geely, Renault, dan Aramco juga terlibat sebagai mitra layanan Formula 4 serta mendukung kompetisi Formula Student China.

Masuknya Chery ke Le Mans jelas jadi babak baru bagi industri otomotif China di dunia balap global. Kini tinggal menunggu, sejauh mana Exeed bisa berbicara di lintasan legendaris Le Mans.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka