Tips biar tubuh "nggak" kaget saat pergantian musim, begini cara adaptasinya

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Saat akhir tahun tiba di negara dengan empat musim, musim dingin mulai datang dan beberapa wilayah menggeser jam satu jam mundur untuk memaksimalkan siang dan waktu istirahat.

Tapi menurut Dr. Jeremy London, ahli bedah kardiotoraks, perubahan satu jam ini ternyata bisa bikin ritme alami tubuh terganggu. Ia bilang walau tambahan satu jam terdengar seperti hadiah buat rutinitas harian, tubuh nggak selalu meresponsnya dengan baik.

"Perubahan 1 jam itu dapat mengacaukan ritme sirkadian Anda sepenuhnya. Hasilnya adalah peningkatan yang signifikan dalam serangan jantung, stroke, gangguan suasana hati, kecelakaan mobil, dan bahkan kematian akibat berbagai penyebab pada hari-hari setelah transisi,” kata London.

Menurut London, jam internal tubuh kita sangat bergantung pada cahaya alami. Begitu ritme ini terganggu, keseimbangan dan fungsi tubuh bisa ikut kacau. Pergeseran jam aktivitas bikin kualitas tidur menurun, hormon stres kortisol meningkat, dan peradangan tubuh bertambah, terutama saat musim semi.

“Memang, beberapa orang lebih terpengaruh daripada yang lain, tetapi tidak ada dari kita yang kebal,” ujarnya.

American Academy of Sleep Medicine menyarankan supaya tetap pakai waktu standar permanen karena lebih cocok dengan biologi tubuh dan bisa mengurangi risiko kesehatan.

London juga menekankan pentingnya tidur teratur, mendapat sinar matahari pagi, dan istirahat yang menenangkan pikiran. Aktivitas seperti meditasi, jalan-jalan di luar, atau sauna bisa bantu tubuh segar lagi setelah perubahan waktu.

“Jika tidur Anda kurang, itu akan memengaruhi setiap aspek kehidupan Anda,” jelasnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka