Hampir 100 ribu warga Sudan tinggalkan El Fasher setelah dikuasai RSF

waktu baca 2 menit

Khartoum/Istanbul (KABARIN) - Lebih dari 99 ribu penduduk sipil di Sudan terpaksa meninggalkan El Fasher sejak kota itu jatuh ke tangan kelompok paramiliter Rapid Support Forces pada bulan lalu. Data awal ini disampaikan Organisasi Internasional untuk Migrasi pada Kamis dan jumlahnya masih bisa berubah seiring situasi yang terus bergejolak.

Dalam laporan terbarunya, lembaga tersebut mencatat tambahan lebih dari sepuluh ribu warga yang melarikan diri pada 9 hingga 12 November sehingga total pengungsi mencapai 99.128 orang. IOM menjelaskan angka tersebut masih bersifat sementara karena kondisi keamanan belum stabil dan perpindahan penduduk terus berlangsung.

Para pengungsi disebut menyebar ke sejumlah wilayah seperti El Fasher, Tawila, dan Kutum yang berada di Darfur Utara. Tim lapangan IOM juga melaporkan adanya “ketidakamanan parah di jalur-jalur utama yang dapat menghambat pergerakan,” sehingga membuat situasi makin sulit diprediksi.

RSF mengambil alih El Fasher pada 26 Oktober dan kelompok itu dituduh melakukan pembantaian setelah penguasaan kota. Dengan perebutan ini, RSF kini mengontrol seluruh wilayah Darfur yang terdiri dari lima negara bagian. Sementara itu, pihak militer Sudan mempertahankan sebagian besar dari 13 negara bagian lainnya termasuk Khartoum.

Pertempuran antara RSF dan militer yang pecah sejak April 2023 telah menelan korban jiwa sedikitnya 40 ribu orang. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan sekitar 12 juta warga Sudan telah mengungsi akibat konflik yang tak kunjung mereda.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka