Jakarta (KABARIN) - Fenway Sports Group atau FSG yang dikenal sebagai pemilik Liverpool akhirnya memutuskan untuk menghentikan rencana membeli Getafe. Keputusan itu muncul setelah proses uji tuntas yang berlangsung cukup lama memperlihatkan bahwa biaya akuisisi dan aturan finansial di Spanyol terlalu berat untuk mereka jalankan.
Mengutip laporan The Athletic, FSG sebelumnya telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Getafe Angel Torres mengenai kemungkinan pengambilalihan klub secara bertahap.
Namun setelah menimbang ulang seluruh konsekuensi finansial serta regulasi yang harus dipatuhi klub kecil seperti Getafe, FSG memilih untuk tidak melanjutkan langkah tersebut.
Dalam proses itu, Torres sempat menurunkan valuasi klub dari sekitar £160 juta menjadi mendekati £100 juta. Meski begitu, ia menegaskan bahwa dirinya belum benar-benar berniat melepas klub tersebut.
“Suatu hari nanti saya akan menjualnya, tapi itu masih lama,” ujar Torres.
Getafe sendiri memang cukup menarik perhatian investor karena dianggap sebagai klub yang rapi secara manajemen, punya reputasi kuat dalam mengembangkan pemain muda, dan menghasilkan nama-nama seperti Emiliano Buendia, Alvaro Morata, serta Christantus Uche yang musim panas lalu bergabung ke Crystal Palace.
FSG sebelumnya telah mengumumkan rencana membangun jaringan multiklub dengan Liverpool sebagai pusatnya, terutama setelah Michael Edwards kembali sebagai CEO sepak bola pada Maret 2024. Edwards mengatakan ia kembali karena klub menunjukkan keseriusan mengejar akuisisi klub baru.
Dalam satu setengah tahun terakhir, Direktur Teknik FSG Julian Ward juga aktif mengevaluasi peluang lain. Bordeaux dari Prancis serta Malaga dari Spanyol menjadi dua klub yang sempat dipertimbangkan, namun akhirnya batal seperti rencana Getafe.
FSG telah memegang kendali Liverpool sejak 2010. Perusahaan investasi asal Amerika Serikat yang berdiri pada 2001 itu dibentuk oleh John W. Henry, Tom Werner, dan sejumlah investor lain.
Mereka juga memiliki Boston Red Sox sejak 2002 dan Pittsburgh Penguins sejak 2021, serta terlibat dalam industri televisi kabel, golf, dan NASCAR.
Selama berada di bawah kepemilikan FSG, Liverpool meraih berbagai prestasi termasuk dua gelar Liga Inggris, tiga Piala Liga, satu Piala FA, gelar Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub.