Mataram (KABARIN) - Para ilmuwan mengonfirmasi temuan bayi hiu paus atau neonatal berukuran sekitar 135–145 sentimeter di perairan Teluk Saleh, wilayah utara Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Temuan ini langsung menyita perhatian dunia konservasi laut.
“Secara ilmiah, ini adalah sinyal yang sangat kuat dan mengindikasikan bahwa Teluk Saleh kemungkinan besar memiliki fungsi ekologis sebagai area melahirkan dan pengasuhan anakan hiu paus,” kata Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia (KI) Mochamad Iqbal Herwata Putra dalam keterangan di Mataram, NTB, Selasa.
Penemuan bayi hiu paus yang hidup di alam liar ini dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Diversity. Studi tersebut menempatkan Teluk Saleh sebagai salah satu kandidat terkuat di dunia untuk lokasi pengasuhan anakan hiu paus.
Tak hanya itu, temuan ini juga membuka peluang besar untuk mengungkap salah satu misteri terbesar dalam biologi laut, yakni lokasi hiu paus melahirkan. Padahal, hiu paus dengan nama ilmiah Rhincodon typus dikenal sebagai ikan terbesar di dunia. Namun ironisnya, fase awal kehidupan spesies pemakan plankton ini hampir tidak pernah teramati secara langsung.
Iqbal menjelaskan, hingga kini belum ada satu pun lokasi melahirkan atau pupping ground hiu paus yang terkonfirmasi secara ilmiah di dunia. Selama lebih dari satu abad penelitian, kemunculan bayi hiu paus berukuran di bawah 1,5 meter secara global baru tercatat 33 kali. Itu pun kebanyakan hanya observasi singkat, minim dokumentasi visual, dan tidak terjadi berulang di satu lokasi yang sama.
Situasi berbeda justru terlihat di Teluk Saleh. Pada Agustus hingga September 2024, nelayan setempat melaporkan sedikitnya lima kali kemunculan hiu paus kecil berukuran sekitar 1,2 hingga 1,5 meter di sekitar bagan. Salah satu individu bahkan sempat terjaring tanpa sengaja sebelum akhirnya dilepaskan kembali ke laut.
Menariknya, bayi hiu paus tersebut sempat berada di dalam kotak styrofoam berisi air laut. Kondisi ini memungkinkan nelayan dan peneliti melakukan estimasi ukuran tubuh dengan cukup presisi melalui analisis visual menggunakan objek pembanding. Dengan ukuran kotak sekitar 120 x 42 x 32 sentimeter, ilmuwan memperkirakan panjang tubuh bayi hiu paus itu berada di kisaran 135 hingga 145 sentimeter.
Mengacu pada kurva pertumbuhan dari studi Chang et al. (1997), yang mencatat pertumbuhan neonatal hiu paus dari 60 sentimeter menjadi hampir 140 sentimeter dalam waktu sekitar 120 hari, ukuran bayi hiu paus di Teluk Saleh menunjukkan usia sekitar empat bulan.
Usia sekitar 120 hari ini masih tergolong fase kehidupan yang sangat dini dan sangat jarang berhasil diamati di alam bebas.
“Jika nantinya terbukti sebagai lokasi melahirkan, maka Teluk Saleh akan menjadi lokasi pertama di dunia yang pernah teridentifikasi secara pasti,” pungkas Iqbal.
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025