Istanbul (KABARIN) - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menunjukkan kedekatannya dengan Korea Utara lewat pertemuan langsung bersama Menteri Luar Negeri Choe Son-hui di Moskow, Senin (27/10). Pertemuan itu jadi bagian dari upaya mempererat hubungan kedua negara yang belakangan makin mesra.
Choe datang ke Rusia untuk kunjungan kerja selama tiga hari sejak Minggu. Putin menyambutnya langsung di Kremlin, sekaligus menitipkan salam hangat untuk pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
“Kami membahas hubungan dan prospek pembangunan kami secara rinci di Beijing. Semuanya berjalan sesuai rencana. Mohon sampaikan harapan terbaik saya kepadanya (Kim Jong Un),” ujar Putin dalam pidato awal yang dipublikasikan oleh Kremlin.
Meski tidak ada rincian lebih lanjut mengenai isi pembicaraan keduanya, pertemuan ini menegaskan hubungan strategis yang terus tumbuh antara Moskow dan Pyongyang, terutama di tengah ketegangan geopolitik global.
Selain bertemu Putin, Choe juga dijadwalkan berdialog dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, Lavrov menyoroti kerja sama kedua negara menjelang Konferensi Internasional ke-3 tentang Keamanan Eurasia yang akan digelar di Minsk, ibu kota Belarus, pada 28–29 Oktober mendatang.
"Partisipasi kita dalam konferensi penting ini niscaya akan berkontribusi pada kemajuan tujuan bersama untuk membangun tatanan dunia yang adil, termasuk di Eurasia," kata Lavrov. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya ingin melanjutkan pembahasan mengenai komponen penting dalam agenda bilateral Rusia–Korea Utara.
Kunjungan Menlu Choe kali ini menyusul penandatanganan perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara tahun lalu. Dalam perjanjian tersebut, Moskow dan Pyongyang sepakat untuk saling memberikan dukungan militer jika salah satu pihak diserang oleh negara ketiga.
Menariknya, dalam pertemuannya dengan Kim Jong Un di Beijing bulan lalu, Putin sempat mengungkap bahwa pasukan Korea Utara ikut terlibat dalam perang Rusia–Ukraina. Ia menyebut keterlibatan itu dilakukan atas inisiatif langsung dari Kim sendiri.
Pertemuan terbaru ini pun memperkuat sinyal bahwa Rusia dan Korea Utara tengah membangun aliansi strategis yang semakin erat di tengah tekanan dunia Barat.
Sumber: Anadolu