Kudus (KABARIN) - Klub bulu tangkis asal Thailand, Banthongyord, datang ke Kudus dengan misi besar. Mereka menargetkan gelar juara di Polytron Superliga Junior 2025 untuk kategori U-19 Putra dan U-19 Putri.
Turnamen ini berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah. Kehadiran Banthongyord menambah seru persaingan, karena mereka dikenal sebagai tim yang tangguh di level junior.
“Kami menurunkan atlet muda terbaik untuk menembus podium tertinggi di ajang yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan Polytron ini. Di antaranya ada Patcharakit Apiratchataset di tunggal putra, Anyapat Phichitpreechasak di tunggal putri, serta pasangan ganda putri Kodchaporn Chaichana/Pannawee Polyiam,” ujar Manajer sekaligus Pelatih Banthongyord, Narissapat Lam, Jumat di Kudus.
Banthongyord membidik dua trofi utama yaitu, Piala Susy Susanti untuk U-19 Putri dan Piala Liem Swie King untuk U-19 Putra, yang tahun lalu berhasil direbut PB Djarum. Narissapat menambahkan, pengalaman juara U-17 Putri di Superliga Junior 2023 membuat tim semakin bersemangat. “Tahun ini kami membawa dua tim saja, tapi optimistis baik tim putra maupun putri mampu bersaing hingga babak final dan keluar sebagai juara,” katanya.
Performa tim Thailand pun cukup menonjol. Tim putra Banthongyord mencatat empat kemenangan beruntun atas Victory Bogor (4-1), Chengyuan High School Taiwan (4-1), Mutiara Cardinal (3-2), dan wakil Malaysia (4-1). Sementara tim putri memimpin Grup A, menaklukkan tim Filipina, Mutiara Cardinal, dan PB Djarum B, dengan peluang besar menyapu bersih grup jika menang lawan Polandia di laga terakhir penyisihan.
Anyapat Phichitpreechasak, bintang putri Banthongyord, merasa percaya diri bisa mengangkat Piala Susy Susanti. “Ikut turnamen beregu memberi pengalaman berharga karena banyak tim kuat yang bertanding, termasuk klub-klub dari Indonesia. Tapi tim kami mampu bersaing dan datang bukan cuma untuk belajar, tapi juga untuk menang,” kata Anyapat.
Di sisi lain, Manajer PB Djarum, Fung Permadi, mengaku sudah memantau kemampuan pemain Thailand sejak jauh hari. “Kami sempat bermain di Thailand pada Mei 2025, jadi tahu seberapa kuat mereka. Untuk itu, saya minta pemain PB Djarum tampil maksimal, pantang menyerah, dan bisa mencari solusi saat menghadapi kesulitan di lapangan,” jelasnya.
Atlet tunggal putra U-19 PB Djarum, Yudha Rendra Wijaya, yang baru berusia 17 tahun, menegaskan timnya tetap optimistis. “Persaingan di setiap kategori memang ketat, terutama dengan Thailand dan klub lokal lain yang kompetitif. Tapi target kami tetap tinggi untuk menjadi juara umum di Superliga Junior 2025. Fokus, dukung-mendukung, dan kompak adalah kunci menghadapi setiap pertandingan,” ucap Yudha.
Dengan target tinggi dari Thailand, PB Djarum siap memberi perlawanan sengit untuk mempertahankan gelar juara di kandang sendiri.