Keluarlah dari zona nyaman anda untuk merasakan ragam cita rasa santapan yang membumi ala Wonderful Indonesia
Jakarta (KABARIN) - Berkunjung ke Bali merupakan impian banyak orang. Deburan ombak yang menenangkan dan indahnya pemandangan matahari terbenam yang ditawarkan menjadi hiburan tersendiri untuk menghilangkan rasa penat akan kehidupan.
Jika memiliki kesempatan untuk berkunjung, cobalah menjajaki setiap sudut Bali untuk menemukan hidden gem yang mungkin akan menarik untuk dicoba. Berburu kuliner misalnya.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini punya tawaran untuk dijelajahi; sesekali bergeraklah ke arah barat. Di sana ada sebuah daerah bernama Jembrana, sebuah daerah yang sangat tenang dan menghargai hubungan antara manusia dan alam.
Ada beberapa makanan yang hanya bisa ditemukan di daerah tersebut, terbuat dari bahan-bahan yang disediakan oleh alam sekitar.
Dalam hal ini, Jembrana banyak memakai kelapa sebagai bahan masakan karena banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di sana.
Mulai dari jajanan pasar hingga lauk sehari-hari, semua tersedia dan memiliki nilai kearifan lokal.
Ke sanalah ANTARA melangkah.
Jaja bendu
Salah satu jajanan pasar yang terkenal di Jembrana adalah kue tradisional jaja bendu.
Koki Kelapa Retreat & Spa Fathul Huda menyampaikan bahwa kue ini terbuat dari tepung ketan dengan isian kelapa parut dan gula merah. Luarnya dilapisi daun pisang yang menambah aroma khas.
Warna dari jaja bendu dapat beraneka ragam, ada yang putih, ungu atau hijau. Hal ini dipengaruhi oleh bahan-bahan yang dicampurkan dalam adonan.
Ketika mendapatkan kesempatan mencicipi kue tersebut selama mengikuti program Familiarization Trip bertajuk Hidden Bali: Serenity, Nature, and Sustainability, 8-12 Desember, pewarta ANTARA merasakan keunikan dari kue tersebut.
Begitu daun pisang dibuka dan dimasukkan ke mulut, ada terasa tekstur yang sedikit renyah di luar namun amat lembut di dalam. Rasa manis gurih perpaduan dari gula merah dan kelapa yang tidak berlebihan akan memanjakan langit-langit lidah.
Kue ini, rupanya, terasa lebih nikmat jika dinikmati bersama dengan secangkir minuman hangat seperti kopi atau teh.
Made menyebut wisatawan yang datang dapat membelinya hanya dengan Rp1.000 per buah. Namun seperti kue basah pada umumnya, disarankan agar kue ini segera dikonsumsi supaya tidak makin mengeras.
Kini, jaja bendu pun sering menemani masyarakat Jembrana ketika menggelar acara-acara penting seperti upacara adat, pernikahan maupun kegiatan resmi pemerintah setempat.
Lawar klungah
Makanan lain yang dapat ditemukan di Jembrana adalah lawar klungah. Sebuah lauk yang dibuat memakai daging kelapa muda yang belum mengeras.
“Klungah itu artinya kelapa yang masih kecil. Kira-kira itu seperti bola-bola ya. Itu dibelah, habis itu dikerok kulitnya. Batoknya yang di dalam itu, dikerok pakai sendok,” ujar Fathul.
Proses pembuatannya butuh waktu yang cukup lama. Daging kelapa yang ada dalam batok mulanya harus dikerok terlebih dahulu. Kemudian direbus kurang lebih sekitar 2 sampai 3 jam untuk menghilangkan getah dan mendapatkan rasa pahit yang sesuai dengan yang diinginkan.
Setelahnya, daging kelapa yang telah direbus diperas lalu diiris tipis-tipis.
Fathul menambahkan rasa lawar klungah akan makin umami karena dikombinasikan dengan bumbu kuning khas Jembrana.
Secara dasar, bumbu Jembrana terbuat dari kunyit, lengkuas, serai, ketumbar, kemiri, bawang merah dan bawang putih.
Kunyit akan dibakar terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa pahit. Bahan selain bawang-bawangan akan disangrai hingga kering sebelum diblender sampai halus.
Bahan lain yang ada dalam lauk itu yakni garam, merica dan gula.
Berdasarkan testimoni dari wisatawan sekaligus agen perjalanan (TA) dari Singapura, Ong Seng Tah, lawar klungah sangat cocok dinikmati dengan nasi bumbu Bali.
Apalagi jika disajikan bersama sambal matah.
“Ini sangat enak, aku bisa makan cukup banyak,” ujar Ong.
Sementara Sim Poi Sun, wisatawan yang datang bersama Ong, memilih untuk memadukan lawar klungah dengan perkedel jagung kesukaannya.
Dukungan dari pemerintah
Selain kedua makanan itu, Fathul mengatakan sebenarnya Jembrana juga terkenal akan sate lilit dengan aroma kelapa yang khas sampai jukut urap dengan rasa gurih nan segar.
Meski sama-sama memakai kelapa, ia memastikan bahwa rasa yang sampai pada wisatawan akan menunjukkan keunikannya sendiri.
Hal inilah yang terus dipromosikan oleh Kementerian Pariwisata supaya wisatawan mendapatkan lebih banyak pengalaman yang menarik dan autentik.
Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Kemenpar Dedi Ahmad Kurnia mengatakan pemerintah mengenalkan wilayah Bali Barat dan Bali Utara sebagai wilayah yang sangat kaya akan alam, wisata kebugaran, wisata bahari, gastronomi dan pengalaman lokal yang mendalam.
Melalui kegiatan promosi seperti famtrip, diharapkan terjadi peningkatan jumlah wisatawan ke daerah tersebut.
Famtrip juga diharapkan dapat membantu agen perjalanan dan operator tur untuk membuat paket wisata yang segar, inovatif, dan siap pasar yang menyoroti pesona autentik Bali di luar wilayah selatan yang sudah terkenal.
Made turut memastikan segala upaya yang pemerintah lakukan saat ini karena ingin Indonesia tetap mampu bersaing dan menjadi top of mind destination bagi wisatawan mancanegara.
“Kegiatan seperti ini merupakan salah satu kegiatan startegis untuk memberikan pengalaman langsung bagi para mitra di negara asal wisatawan dalam menyusun paket wisata Indonesia yang sesuai dengan karakter dan preferensi pasar di masing-masing wilayah,” katanya.
Adapun famtrip yang diikuti pewarta ANTARA kali ini merupakan bagian dari inisiatif Program 3B yang memperkenalkan destinasi wisata yang ada di kawasan Banyuwangi, Bali Barat, dan Bali Utara, serta meratakan persebaran wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Jika wisatawan masih ragu, Made menyampaikan kecerdasan buatan Meticulous Artificial Intelligence of Indonesia (MaiA) yang dapat diakses melalaui indonesia.travel, dapat menyajikan informasi-informasi yang ingin diketahui sebelum berkunjung ke Jembrana atau daerah lain di Indonesia.
Jadi, jangan hanya mencari pie susu, pia atau nasi tempong saja. Keluarlah dari zona nyaman anda untuk merasakan ragam cita rasa santapan yang membumi ala Wonderful Indonesia.
Sumber: ANTARA