Jakarta (KABARIN) - Akhir pekan ini akan terasa sangat menegangkan, khususnya bagi para penggemar Marc Marquez dan tim Ducati. Mereka selangkah lagi menjadi juara dunia MotoGP.
Marc yang berpuasa gelar juara dunia selama kurang lebih 2.100 hari sejak 2019, tinggal satu sirkuit lagi untuk mengakhiri paceklik gelar juara dunia itu.
GP Jepang di Sirkuit Motegi, Minggu pekan ini, menjadi tantangan besar bagi Marc. Dia dituntut finis tercepat dalam balapan itu, agar secepat mungkin menyandang predikat juara dunia.
Marc hanya perlu memetik tiga poin lebih banyak dibanding pesaing terdekatnya, Alex Marquez, adiknya sendiri yang membalap untuk Gresini Racing.
Marc memimpin klasemen dengan 512 poin setelah menjuarai sebelas grand prix musim ini, dan total 14 kali menaiki podium.
Sedangkan Alex Marquez menempati peringkat kedua dengan total 330 poin, berselisih 182 poin dari sang kakak.
Marc hanya perlu memperlebar selisih poin menjadi 185 poin, untuk menjadikannya salah satu juara dunia dengan selisih poin terbesar dari pesaingnya.
Perjuangan Marc
Tiga tahun lalu pada musim 2022, Marc hampir menyatakan pensiun setelah dipaksa bergumul dengan cedera yang silih berganti menganggu performanya.
Setelah naik podium tertinggi untuk menyandang status juara dunia pada 2019, Marc lebih banyak melewatkan proses penyembuhan cedera, termasuk tulang humerus yang patah dan berotasi sampai 34 derajat.
Dengan kondisi yang begitu mengkhawatirkan tersebut, Marc merasakan lintasan balap mendadak sangat mengerikan baginya. Cedera yang menderanya membuat dia tak mungkin tampil maksimal seperti sedia kala.
Namun pada 2023 setelah menjalani operasi keempat tulang humerus, perlahan tapi pasti Marc kembali membalap.
Situasinya tak begitu mulus karena Marc harus dua kali berganti tim setelah hengkang dari Honda HRC guna bergabung dengan Gresini Racing dan kini bersama Ducati Lenovo.
Ambisinya dalam merebut gelar juara dunia MotoGP yang ketujuh pun meredup setelah namanya kerap hilang dari daftar calon terkuat juara dunia.
Baru pada musim 2025, Marc yang langsung tampil konsisten meski pertama kali bergabung dengan Ducati Lenovo. Dia juga menunjukkan penampilan yang impresif sepanjang musim ini.
Marc beradaptasi cepat bersama Ducati Lenovo karena sudah mengakrabi karakter Desmosideci GP, yang adalah pabrikan Ducati, selama masih bersama Gresini Racing.
Melakoni debut bersama 'Si Merah', lelaki dari Catalan di Spanyol tersebut tampil begitu dominan, sampai memenangkan 25 dari total 32 balapan, termasuk sprint race dalam 16 seri yang dilakoninya.
The Baby Alien juga sebelas kali finis pertama dalam sebelas balapan utama. Tiga lainnya dia tetap naik podium, walau bukan sebagai yang tercepat.
Marc hanya dua kali gagal finis tiga besar pada balapan utama musim ini, yakni di Austin dan finis posisi ke-12 di Jerez.
Kini trofi juara sudah mendekat kepada Marc Marquez yang dituntut memperoleh tiga poin lebih banyak dari Alex Marquez, dari kemungkinan total 37 poin yang diperebutkan selama di Motegi.
Persiapan untuk balapan Motegi
Marc telah menjalani sesi tes resmi MotoGP terakhir di Sirkuit Misano pada Senin, 15 September, dengan melalui 47 putaran untuk mencatat waktu terbaik 1 menit 30,871 detik. Itu adalah tercepat keenam dari pembalap lainnya, jika dihitung dari gabungan sesi pagi dan siang.
The Baby Alien telah diberi sejumlah suku cadang Ducati agar meningkatkan performa Desmosedici GP25 sebelum menjelajahi Sirkuit Misano.
Tetapi Marc tak ingin melakukan pengembangan berlebih pada Desmosedici GP25 karena fokusnya adalah membidik GP Jepang tanpa perubahanterlalu signifikan pada karakter motornya.
Marc mempunyai kenangan manis di lintasan Motegi.
Pembalap berusia 32 tahun itu adalah pembalap tersukses yang menjuarai Motegi karena sudah tiga kali menjadi yang terbaik di sana, statistik sama yang dibuat Loris Capirossi dan Jorge Lorenzo.
Menatap sirkuit sepanjang 4,8 km, Marc menegaskan tak merasa tertekan, padahal sirkuit ini krusial sekali untuk memastikan dirinya merebut gelar juara dunia.
"Saya merasa orang-orang menganggap saya bakal juara di Jepang dan untuk itu saya harus mencetak tiga poin lebih banyak dari Alex, dan itu enggak gapang," kata Marc.
Marc wajib mewaspadai Alex, yang juga mempunyai catatan impresif di Motegi.
Alex sendiri menyimpan kenangan indah di Motegi karena di sanalah dia untuk pertam kalinya menjuarai sebuah grand prix selama karir profesionalnya pada 2013.
Alex bisa menunda pesta gelar juara dunia kesembilan dari sang kakak, apabila finis lebih dulu di Motegi, dan memangkas selisih poin dalam klasemen.
Penentuan gelar juara dunia musim ini hanya dapat dipastikan dengan siapa yang lebih dulu melewati garis finis antara 'Marquez bersaudara' ini.
Dalam atmosfer semacam itu, akhir pekan di Misano dengan 24 lap yang harus dilalui para pembalap, akan sangat terasa mendebarkan bagi para penggemar MotoGP, karena untuk pertama kali dalam sejarah MotoGP, gelar juara dunia MotoGP diperebutkan oleh kakak beradik.
Baca juga: Alex Marquez bakal nunggangi Ducati pabrikan di MotoGP 2026
Baca juga: Jadwal MotoGP Jepang 2025: Marc Marquez siap pesta gelar dunia ketujuh