Oto

Xiaomi makin serius bikin mobil listrik, bangun R&D di Jerman

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Xiaomi, raksasa teknologi asal China, akhirnya membuka pusat riset dan desain kendaraan listrik (EV) pertamanya di luar China, tepatnya di Munich, Jerman. Langkah ini menegaskan keseriusan Xiaomi menancapkan kaki di pasar otomotif, khususnya mobil listrik, setelah mengumumkan rencananya sekitar empat tahun lalu.

Model pertama mereka, SU7, sudah bikin heboh di China dengan penjualan super cepat—200.000 unit terjual hanya dalam 119 hari! Kecepatan ini bikin produsen mobil besar harus waspada.

Memilih Jerman bukan tanpa alasan. Xiaomi sudah mendapat sambutan hangat di dunia otomotif Jerman lewat keterlibatan di sirkuit Nürburgring yang legendaris. Bahkan, Xiaomi masuk dalam grup elit "Industriepool," mitra riset dan pengembangan resmi di sirkuit tersebut, lengkap dengan layarnya sendiri di Grand Prix: "Xiaomi Curve."

Pusat riset dan desain di Munich ini jadi pusat inovasi Xiaomi di Eropa. Fokusnya antara lain sistem pengemudian cerdas, dinamika kendaraan, dan desain masa depan yang cocok untuk pasar global. Dengan sumber daya teknik otomotif Eropa yang melimpah, Xiaomi berencana merekrut insinyur, desainer, dan peneliti dari seluruh Uni Eropa serta menjalin kemitraan dengan lembaga penelitian dan industri lokal.

Langkah ini bagian dari strategi besar Xiaomi dalam mobilitas cerdas, mengintegrasikan "Manusia x Mobil x Rumah" dalam ekosistem pintar mereka. Tentu saja, ini mendukung target Presiden Xiaomi, William Lu, yang memastikan mobil listrik Xiaomi bakal mulai dijual di Uni Eropa pada 2027.

Dengan membangun pusat riset duluan sebelum peluncuran ritel, Xiaomi jelas serius menyongsong pasar Eropa. Investasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga pengenalan pasar dan penyesuaian produk, agar siap bersaing dan sukses jangka panjang. Jadi, buat penggemar EV dan teknologi, pantengin terus langkah Xiaomi di dunia otomotif!

Bagikan

Mungkin Kamu Suka