Uisma Lima gak takut walau gak diunggulkan lawan Jaron Ennis

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Petinju asal Angola Uisma Lima menegaskan dirinya tidak takut meski harus bertarung melawan mantan juara dunia kelas welter WBA (66,6 kg), Jaron Ennis, di kandang lawan. Duel ini bakal jadi laga besar untuk memperebutkan gelar juara dunia kelas welter super interim (69,8 kg) WBA.

“Bertarung melawan Jaron Ennis di kota kelahirannya bukanlah tugas yang mudah, tetapi Lima menerimanya dengan keyakinan dan kepercayaan pada kekuatan dirinya sendiri,” tulis WBA dalam pernyataan resminya yang dikutip di Jakarta, Jumat (10/10).

Lima bakal terbang ke Philadelphia, kota kelahiran Ennis, untuk menjalani pertarungan penting di Wells Fargo Center pada 11 Oktober mendatang — sebuah laga yang bisa jadi momen paling menentukan dalam kariernya.

Di usianya yang sudah 32 tahun, perjalanan Lima menuju panggung besar ini bukan hal yang instan. Sejak debut profesionalnya pada 2019, ia meniti karier dengan kerja keras di sirkuit tinju Eropa, membagi waktu antara Portugal dan Spanyol. Reputasinya sebagai petinju dengan pukulan kuat dan teknik solid membuat namanya cepat dikenal.

Performa apik itu membuka jalan baginya untuk tampil di level internasional. Lima sempat bertarung di Jerman, Inggris, dan Kanada, meninggalkan kesan kuat di setiap penampilannya hingga akhirnya masuk dalam peringkat dunia WBA.

Kini, Lima datang ke Amerika dengan modal kemenangan beruntun melawan tiga lawan tak terkalahkan. Pada April 2024, ia menang TKO atas Haro Matevosyan, lalu mencatat kemenangan mutlak melawan Sukhdeep Singh Bhatti di Desember, dan terbaru meng-KO Shervantaigh Koopman, yang menjadi kemenangan yang mengukuhkan statusnya sebagai penantang berbahaya di kelas welter super.

Meski debutnya di Amerika akan langsung menghadapi Jaron Ennis, salah satu petinju paling berbakat dan eksplosif di dunia tinju saat ini, Lima tetap tenang dan penuh percaya diri.

“Dia (Lima) tahu peluangnya. Dia tahu penonton tidak akan mendukungnya. Tapi dia juga tahu bahwa satu malam, satu pukulan, bisa mengubah segalanya,” tulis WBA.

Federasi tinju dunia itu menambahkan, Lima datang ke Philadelphia dengan satu tujuan besar, yakni pulang sebagai juara sementara WBA yang baru.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka