Jakarta (KABARIN) - PSSI akhirnya resmi memecat Patrick Kluivert dari kursi pelatih kepala Timnas Indonesia. Keputusan ini diambil setelah skuad Garuda gagal melangkah ke Ronde 5 Kualifikasi Piala Dunia 2026 sekaligus memastikan diri tidak akan tampil di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Lewat pernyataan resminya, PSSI menegaskan bahwa pemutusan kontrak ini dilakukan secara “mutual termination” atau kesepakatan bersama antara kedua pihak. Dalam rilis tersebut, federasi menyebut keputusan ini diambil “melalui diskusi yang terbuka dan penuh rasa saling menghormati.”
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Coach Patrick Kluivert dan timnya atas komitmen dan profesionalisme yang telah mereka tunjukkan. Semangat dan kehadiran mereka di Indonesia akan selalu dikenang dengan rasa hormat,” tulis PSSI lewat akun Instagram resminya.
PSSI juga menjelaskan bahwa kontrak kerja sama antara federasi dan Kluivert sebenarnya berdurasi dua tahun. Namun, karena hasil di kualifikasi tidak sesuai ekspektasi, kedua pihak akhirnya sepakat untuk mengakhiri kerja sama lebih cepat.
“Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan,” tulis PSSI dalam laman resminya.
Nasib Kluivert memang sudah mulai digoyang sejak Indonesia menelan dua kekalahan beruntun di putaran keempat. Tim Garuda kalah 2-3 dari Arab Saudi dan takluk 0-1 dari Irak. Hasil tersebut membuat Indonesia terlempar dari persaingan tiket menuju Piala Dunia 2026.
Arab Saudi akhirnya memastikan diri lolos langsung ke Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, sementara Irak melaju ke babak kelima kualifikasi. Hasil ini otomatis memupus mimpi Garuda untuk mencatat sejarah tampil di ajang terbesar sepak bola dunia.
Dengan kepergian Kluivert, posisi pelatih kepala Timnas Indonesia kini kosong. PSSI belum mengumumkan siapa yang akan mengisi jabatan tersebut.
Satu hal yang pasti, kegagalan di ronde empat ini jadi evaluasi besar bagi federasi. PSSI diharapkan bisa segera menentukan langkah strategis agar Timnas Indonesia bisa bangkit dan menatap agenda internasional berikutnya dengan semangat baru.