Gus Yahya tegaskan tidak mundur dari PBNU, fokus jaga rekonsiliasi internal

waktu baca 2 menit

Surabaya (KABARIN) - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, memastikan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk mundur dari jabatan yang diemban sejak Muktamar Ke-34. Pernyataan tegas ini ia sampaikan di Surabaya, Minggu dini hari, usai memimpin rapat koordinasi bersama sejumlah pimpinan wilayah NU.

Gus Yahya menegaskan bahwa masa baktinya sebagai ketua umum berlangsung selama lima tahun, dan ia berkomitmen untuk menuntaskan mandat tersebut hingga akhir periode. Ia juga meluruskan rumor beredar soal adanya dokumen internal yang diduga meminta dirinya mundur.

Menurutnya, dokumen tersebut belum pernah diterima secara resmi, sehingga keabsahannya masih perlu dipastikan, termasuk melalui pengecekan tanda tangan digital yang biasanya digunakan dalam administrasi PBNU.

Menanggapi dinamika internal, Gus Yahya menekankan bahwa Majelis Syuriyah, baik harian maupun tanfidziyah, tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan pejabat struktural, termasuk ketua umum PBNU.

Meski demikian, ia memilih mengambil langkah sejuk. Ia mengaku telah menjalin komunikasi dengan jajaran Syuriyah dan berharap proses rekonsiliasi internal dapat segera terwujud bersama para kiai sepuh.

Bantah isu aliran dana ratusan miliar

Di tengah memanasnya percakapan publik, Gus Yahya juga membantah keras isu yang menyebut dirinya menerima aliran dana bernilai fantastis. Ia menolak membuat keputusan ataupun menanggapi tuduhan apa pun tanpa adanya data dan bukti yang jelas.

Dalam upaya menjaga keutuhan organisasi, Gus Yahya dijadwalkan bertemu dengan para ulama pada hari ini. Pertemuan tersebut diharapkan menjadi ruang diskusi, sekaligus meminta nasihat dan doa agar PBNU tetap solid dan berjalan dalam satu barisan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka