Jakarta (KABARIN) - Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat kesejahteraan psikologis (flourishing) tertinggi di dunia, berdasarkan hasil riset terbaru The Global Flourishing Study (GFS) yang diterbitkan Universitas Harvard melalui jurnal Nature Mental Health pada 30 April 2025.
Temuan ini menempatkan Indonesia di posisi teratas, mengungguli sejumlah negara maju seperti Amerika Serikat, Jerman, hingga Jepang.
Studi berskala global tersebut menilai kesejahteraan psikologis (flourishing) masyarakat dari beragam latar budaya dan geografis.
Lebih dari 200 ribu responden di 22 negara terlibat dalam penelitian yang dilakukan oleh Human Flourishing Program Harvard bekerja sama dengan Institute for Studies of Religion di Baylor University, Gallup, dan Center for Open Science.
Penelitian GFS merilis dua daftar negara, yakni daftar kesejahteraan psikologis tanpa mempertimbangkan indikator finansial dan daftar kesejahteraan psikologis dengan memasukkan indikator finansial.
Kendati demikian, pada kedua versi tersebut, Indonesia tetap menempati urutan pertama.
Berikut peringkat lengkap 22 negara untuk kategori tanpa indikator finansial:
- Indonesia: 8,47%
- Meksiko: 8,19%
- Filipina: 8,11%
- Israel: 8,00%
- Nigeria: 7,82%
- Argentina: 7,79%
- Kenya: 7,77%
- Polandia: 7,63%
- Brazil: 7,63%
- Mesir: 7,63%
- Tanzania: 7,48%
- India: 7,43%
- Afrika Selatan: 7,41%
- Spanyol: 7,31%
- Amerika Serikat: 7,18%
- Hong Kong: 7,17%
- Jerman: 7,10%
- Swedia: 7,04%
- Australia: 7,02%
- Britania Raya: 6,88%
- Turki: 6,59%
- Jepang: 5,93%
Indonesia memimpin dengan skor 8,47%, posisi yang lebih unggul dari negara maju lain. Sementara Jepang berada di posisi terbawah dengan 5,93%.
Sementara, versi penilaian yang mengikutsertakan faktor finansial pun menunjukkan hasil serupa:
- Indonesia: 8,10%
- Israel: 7,87%
- Filipina: 7,71%
- Meksiko: 7,64%
- Polandia: 7,55%
- Nigeria: 7,37%
- Mesir: 7,32%
- Kenya: 7,28%
- Tanzania: 7,19%
- Argentina: 7,14%
- Hong Kong: 7,12%
- Amerika Serikat: 7,11%
- Swedia: 7,10%
- Afrika Selatan: 7,07%
- Brazil: 7,02%
- Australia: 7,01%
- Jerman: 7,01%
- Spanyol: 6,90%
- India: 6,87%
- Britania Raya: 6,79%
- Turki: 6,32%
- Jepang: 5,89%
Pada versi ini, Indonesia memang mengalami sedikit penurunan nilai, namun posisinya tetap berada di peringkat teratas.
Israel naik ke posisi kedua, sementara Amerika Serikat meningkat ke urutan ke-12. Jepang kembali berada di posisi paling akhir.
Menurut tim peneliti, kesejahteraan psikologis tidak hanya diukur dari aspek finansial, tetapi juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain, seperti:
- Kebahagiaan dan kepuasan hidup
- Kesehatan mental dan fisik
- Makna dan tujuan hidup
- Relasi sosial yang kuat
- Karakter dan kebajikan
- Stabilitas finansial
Laporan tersebut mencatat bahwa negara-negara maju umumnya unggul dari sisi finansial, namun cenderung lebih rendah dalam aspek spiritualitas dan hubungan sosial.
Sebaliknya, masyarakat Indonesia dinilai memiliki kekuatan besar pada kualitas hubungan sosial, rasa kebersamaan, serta karakter komunitas yang saling mendukung.
Hal ini yang disebut berperan penting dalam meningkatkan rasa bahagia dan kebermaknaan hidup.
Sebelumnya, The Global Flourishing Study merupakan studi panel longitudinal selama lima tahun, dengan survei yang dilakukan setiap tahun untuk melihat perubahan dan tren kesejahteraan psikologis masyarakat global.
Dalam surveinya, responden tidak hanya diminta menjawab pertanyaan terkait kondisi mereka saat ini, tetapi juga pengalaman masa kecil yang diperkirakan berpengaruh terhadap tingkat kebermaknaan hidup di masa dewasa.
Melalui riset ini, hasilnya bertujuan untuk memperluas pengetahuan masyarakat global mengenai distribusi dan penentu kebermaknaan hidup di seluruh dunia.