New York (KABARIN) - Suasana tenang akhir pekan di Universitas Brown, Providence, Rhode Island, Amerika Serikat, berubah mencekam setelah insiden penembakan terjadi pada Sabtu (13/12) sore waktu setempat. Peristiwa ini menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai beberapa lainnya, menurut laporan media lokal Amerika Serikat.
Kepolisian Providence segera mengeluarkan peringatan darurat melalui platform media sosial X. Dalam unggahannya, polisi mengonfirmasi adanya beberapa tembakan di area kampus dan menyebut situasi masih dalam penyelidikan aktif.
Mahasiswa Universitas Brown menerima pesan peringatan sekitar pukul 16.20 waktu setempat. Dalam pesan tersebut, pihak kampus menginstruksikan seluruh sivitas akademika untuk segera mengunci pintu, mengaktifkan mode senyap pada ponsel, serta berlindung di tempat aman hingga kondisi dinyatakan terkendali.
Tak hanya itu, mahasiswa juga diingatkan untuk mengikuti protokol keselamatan standar dalam situasi darurat, yakni lari jika memungkinkan, bersembunyi, atau melawan sebagai upaya terakhir demi menyelamatkan diri.
Insiden penembakan dilaporkan terjadi di sekitar kawasan akademik dan pusat penelitian kampus. Aparat penegak hukum dari berbagai unit langsung diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan area dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, turut memberikan pernyataan bahwa dirinya telah menerima laporan lengkap terkait kejadian tersebut. Ia juga mengonfirmasi bahwa FBI telah berada di lokasi guna membantu penanganan dan investigasi insiden ini.
Hingga kini, pihak berwenang masih menyelidiki motif penembakan serta identitas pelaku. Pihak universitas dan kepolisian meminta masyarakat untuk menjauhi area kampus sampai situasi benar-benar dinyatakan aman.
Insiden ini kembali menyoroti isu keamanan kampus di Amerika Serikat dan meninggalkan duka mendalam bagi komunitas Universitas Brown.
Editor: Suryanto
Copyright © KABARIN 2025