Seleb

Film komedi “Bapakmu Kiper” siap tayang di bioskop pada 2026

Jakarta (KABARIN) - Dunia sepak bola kampung atau tarkam bakal hadir ke layar lebar lewat film perdana produksi Entelekey Sinema Indonesia berjudul “Bapakmu Kiper”. Film bergenre komedi olahraga ini mengangkat kisah yang dekat dengan kehidupan masyarakat, terutama budaya pertandingan antarkampung yang masih hidup di banyak daerah.

Film ini akan digarap oleh sutradara Ody C. Harahap dengan naskah yang ditulis oleh Titien Wattimena bersama Aaron Hart dan tim Katatinut. Proses produksi dijadwalkan segera dimulai, sementara penayangan direncanakan pada 2026.

Sejumlah aktor ternama turut ambil bagian dalam proyek ini, di antaranya Fedi Nuril, Ali Fikry, Tanta Ginting, Augie Fantinus, dan Neysa Chandria. Fedi Nuril yang menjadi pemeran utama menilai cerita dalam film ini terasa segar karena jarang diangkat di perfilman Indonesia.

“Banyak film tentang sepak bola profesional, tapi cerita soal tarkam jarang sekali muncul. Itu yang membuat saya tertarik. Ceritanya lucu, hangat, dan dekat dengan banyak keluarga Indonesia,” kata Fedi.

Bagi Ody C. Harahap, “Bapakmu Kiper” juga menjadi pengalaman pertamanya menyutradarai film olahraga. Ia melihat dunia tarkam punya banyak sisi menarik, mulai dari persaingan sengit, solidaritas antarwarga, hingga momen-momen kocak yang lekat dengan kehidupan kampung.

"Dunia tarkam itu punya banyak hal menarik untuk diangkat ke layar lebar, dari dinamika pemain, persaingan sengit di lapangan, sampai momen lucu yang akrab dengan kehidupan kampung," ungkap Ody.

Film ini bercerita tentang Ronaldhino Sujatmiko atau Dino, remaja berusia 18 tahun yang tumbuh dengan kemarahan pada ayahnya, Warto. Warto dikenal sebagai tukang ikan sekaligus mantan kiper andalan tarkam yang hidupnya juga lekat dengan judi bola.

Dino meyakini kematian ibunya berkaitan dengan masa lalu sang ayah, membuat hubungan mereka penuh konflik. Harapan Dino untuk keluar dari kehidupan kampung muncul lewat Tarkam Super Cup, ajang pencarian bakat terakhir sebelum kesempatan menuju sepak bola profesional tertutup.

Masalah memuncak ketika tim andalan Dino diambil pihak lain menjelang partai final. Dalam kondisi terdesak, Warto terpaksa membentuk tim baru berisi para pemain senior dengan segala keterbatasan, sekaligus membuka ruang rekonsiliasi ayah dan anak di tengah lapangan sepak bola kampung.

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Copyright © KABARIN 2025
TAG: