News

UI jalin kerja sama dengan tiga universitas Hong Kong

Depok (KABARIN) - Universitas Indonesia (UI) makin serius memperkuat ekosistem riset dan inovasi kelas dunia. Lewat Science Techno Park Universitas Indonesia (STP UI), UI resmi menjalin kerja sama dengan tiga institusi bergengsi di Hong Kong, yakni City University of Hong Kong (CityUHK), Hong Kong Science and Technology Parks Corporation (HKSTP), dan Hong Kong University of Science and Technology (HKUST).

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Hamdi Muluk, mengatakan kolaborasi ini bertujuan mempelajari praktik terbaik soal tata kelola riset, sistem pendanaan inovasi, hingga strategi kolaborasi dengan industri agar hasil riset kampus bisa lebih cepat sampai ke masyarakat.

“Universitas Indonesia, terutama di Bidang Riset Inovasi, berkomitmen membangun jejaring global agar inovasi hasil riset universitas dapat lebih cepat bertransformasi menjadi solusi nyata dan bernilai ekonomi, sehingga berdampak,” ujar Prof. Hamdi Muluk di Kampus UI Depok, Kamis.

Rangkaian kunjungan ini diisi dengan presentasi ekosistem riset dan inovasi, sesi knowledge transfer, hingga kunjungan ke HK Tech 300 Co-Working Space milik CityUHK. Program ini dikenal sukses mendukung lahirnya lebih dari 300 startup berbasis teknologi.

Dalam kesempatan tersebut, STP UI juga memaparkan pengembangan ekosistem inovasi di Indonesia bersama Science Techno Park dari IPB, ITB, dan UGM, sebagai gambaran potensi kolaborasi lintas kampus.

Delegasi UI kemudian mengunjungi Hong Kong Science and Technology Parks Corporation (HKSTP) dan disambut oleh Jackie Ng, perwakilan Associate Director of University Collaborations & Entrepreneurship. Di sana, UI mempelajari berbagai program inkubasi startup, kemitraan industri, serta fasilitas Arena dan Experience Centre yang mengandalkan model pendanaan berjenjang.

Kunjungan berlanjut ke HKUST, di mana delegasi UI berdiskusi langsung dengan Dr. Justin Jia (Head of Innovation Infrastructure Development) dan Dr. Karman Leung (Head of Intellectual Property Management). Topik yang dibahas meliputi pengelolaan kekayaan intelektual, strategi transfer teknologi, hingga model kolaborasi kampus dan industri yang efektif. UI juga melihat langsung Innovation Building HKUST yang menjadi pusat riset translational.

Dari hasil benchmarking ini, STP UI mencatat sejumlah praktik terbaik yang akan diadaptasi di Indonesia. Mulai dari model inkubator terpadu yang menggabungkan laboratorium, prototype lab, dan coworking space, pendanaan berjenjang dari seed funding hingga venture capital, program mentoring akademisi–industri, sampai dashboard digital untuk memantau hilirisasi riset secara real-time.

Kasubdit Inkubator Bisnis & Venture Building UI, Gogor Ariyo Wisnu Pradono, menyebut kunjungan pada 8–10 Desember 2025 ini sebagai langkah strategis membangun “Asia Innovation Corridor” antara Indonesia dan Hong Kong.

“Kami belajar best practices dari HKSTP Incubation Programme yang terstruktur, HK Tech 300 CityU yang sukses melahirkan 560+ startup dari riset universitas, serta HKUST InnoBay yang fokus pada deeptech spin-off,” ujarnya.

Ke depan, kolaborasi ini bakal memperkaya UI Incubate Program lewat model co-incubation dan joint demo days. Harapannya, startup binaan UI bisa lebih mudah menembus pasar Hong Kong dan China, sekaligus membuka peluang masuknya teknologi dan kolaborasi startup Hong Kong ke Indonesia lewat fasilitas STP UI.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Raihan Fadilah
Copyright © KABARIN 2025
TAG: