Napi di Rutan Situbondo ikut serta dalam upacara Sumpah Pemuda

waktu baca 2 menit

Situbondo (KABARIN) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Situbondo, Jawa Timur, punya cara unik dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025. Tak hanya pegawai dan pejabat, para warga binaan atau narapidana juga diajak ikut dalam upacara peringatan yang digelar di halaman rutan, Selasa (28/10).

Kepala Rutan Kelas II B Situbondo, Suwono, mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari pembinaan karakter bagi para warga binaan agar memiliki semangat nasionalisme dan rasa cinta tanah air.

“Rutan Situbondo berkomitmen untuk terus mendukung pembinaan yang berkarakter, berdaya, dan berjiwa nasionalis guna mewujudkan Indonesia yang kuat dan bersatu,” ujar Suwono.

Upacara berlangsung khidmat dengan seluruh pejabat struktural, pegawai, dan perwakilan warga binaan pemasyarakatan (WBP) ikut berdiri tegak mengikuti jalannya upacara.

Menurut Suwono, peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini yang mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” menjadi pengingat pentingnya kebersamaan, gotong royong, dan persatuan di tengah perbedaan.

“Peringatan ini menjadi seruan bagi seluruh elemen bangsa untuk terus menumbuhkan semangat kebersamaan, gotong royong, dan persatuan dalam membangun Indonesia yang lebih maju,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Suwono juga membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, yang menekankan pentingnya meneladani semangat juang pemuda tahun 1928 — generasi yang memprakarsai Sumpah Pemuda sebagai tonggak persatuan bangsa.

“Pemuda dan pemudi adalah agen perubahan, mereka memiliki energi, ide, dan semangat untuk membawa bangsa ini menuju kemajuan,” ujar Suwono.

Ia menambahkan, semangat itu juga harus terus menyala di berbagai lini kehidupan, termasuk di lingkungan kerja dan di Rutan Situbondo sendiri.

“Semangat itu juga harus kita kobarkan di lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari, termasuk di Rutan Situbondo,” tuturnya.

Melalui kegiatan ini, Rutan Situbondo berharap nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme tidak hanya diperingati secara simbolis, tetapi benar-benar tertanam di hati seluruh warga binaan sebagai bagian dari proses pembinaan menuju perubahan positif.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka