Nvidia kena "semprot" karena langgar aturan antimonopoli Tiongkok

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Drama chip antara Amerika Serikat dan Tiongkok makin panas. Kali ini giliran Nvidia, raksasa semikonduktor asal AS, yang kena semprot. Badan Regulasi Pasar China resmi menyatakan kalau Nvidia melanggar aturan antimonopoli di negaranya.

Masalah ini ternyata nyambung ke akuisisi Nvidia terhadap Melanox Technologies (perusahaan penyedia jaringan komputer) pada tahun 2020. Waktu itu, Nvidia ngeluarin duit sekitar 7 miliar dolar AS (alias Rp114 triliun lebih) buat nutup deal tersebut. Nah, langkah itu sekarang dianggap bikin persaingan pasar jadi timpang.

Juru bicara Nvidia sih langsung pasang mode “low profile”. Mereka bilang bakal patuh sama aturan dan kerja sama penuh sama pemerintah terkait.

“Kami mematuhi hukum dalam segala hal. Kami akan terus bekerja sama dengan semua lembaga pemerintah terkait dalam mengevaluasi dampak pengendalian ekspor terhadap persaingan di pasar komersial,” kata pihak Nvidia.

Yang bikin makin ribet, Tiongkok belum ngumumin konsekuensi konkret apa yang bakal diterima Nvidia. Tapi keputusan ini jelas punya potensi ganggu negosiasi tarif dagang antara AS dan Tiongkok yang lagi berlangsung di Madrid. Meski bahasannya nggak spesifik soal semikonduktor, isu akses Tiongkok ke chip-chip Nvidia jadi topik panas di meja perundingan.

Kalau flashback, situasi ekspor chip emang lagi kayak rollercoaster. Januari 2025, pemerintahan Joe Biden sempet bikin aturan Difusi AI buat ngerem penjualan chip AI buatan AS ke berbagai negara, terutama Tiongkok. Tapi aturan itu dicabut sama Departemen Perdagangan AS pada Mei 2025.

Masuk era Trump (periode kedua), April 2025 keluar lagi aturan lisensi buat chip yang dikirim ke Tiongkok. Lalu Juli 2025 perusahaan dapet izin lagi buat jualan chip, tapi ada twist: 15 persen dari hasil penjualannya harus setor ke pemerintah AS.

Nggak lama setelah itu, Tiongkok langsung ngebales. Pemerintah mereka resmi nge-ban perusahaan lokal buat beli chip Nvidia. Hasilnya? Laporan keuangan terbaru Nvidia menunjukkan kalau nggak ada satu pun chip mereka yang lolos ekspor baru ke pasar Tiongkok.

Kesimpulannya, kasus antimonopoli ini kayak jadi babak lanjutan dari perang dagang high-tech antara dua negara. Nvidia yang selama ini jadi “raja chip AI” sekarang malah kena sanksi sosial di Tiongkok, dan bisa jadi ini baru awal dari drama panjang berikutnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka