Jakarta (KABARIN) -
Dua korban ledakan di SMAN 72 Jakarta masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih. Keduanya disebut mengalami luka cukup parah dan kini tengah berada di ruang High Care Unit (HCU) dan Intensive Care Unit (ICU).
“Baik yang dirawat di HCU maupun ICU, kondisi tanda-tanda vital mereka stabil,” ujar Direktur RSIJ, Dr. Pradono Handojo, di Jakarta, Minggu (9/11).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa kondisi keduanya belum bisa dikatakan baik dan masih belum memungkinkan untuk dipindahkan ke ruang rawat inap. “Tim dokter spesialis terus melakukan pemantauan selama 24 jam. Saya juga tadi pagi melihat langsung perkembangan mereka,” tambahnya.
Pradono berharap kondisi kedua pasien tersebut berangsur membaik seiring perawatan intensif yang terus diberikan.
Terkait kabar bahwa salah satu korban yang dirawat intensif merupakan terduga pelaku ledakan saat salat Jumat di sekolah tersebut, pihak rumah sakit enggan memberikan keterangan lebih jauh.
“Kami hanya fokus pada penanganan medis semua korban, baik korban maupun terduga. Urusan penyelidikan sepenuhnya kewenangan pihak kepolisian,” ujarnya.
Sementara itu, 11 pasien lain yang dirawat di ruang paviliun diharapkan bisa pulang dalam tiga hingga lima hari ke depan, bergantung pada hasil asesmen medis masing-masing.
“Yang jelas, seluruh pasien yang dirawat di RSIJ Cempaka Putih kondisinya stabil dan membaik,” kata Pradono.
Dari total 96 korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, sebanyak 68 orang telah dipulangkan, sementara 28 orang masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di kawasan Cempaka Putih.
Rinciannya, 13 orang dirawat di RSIJ Cempaka Putih, 14 di RS Yarsi, dan satu orang di RS Pertamina Jaya.