Sutradara Aldo Swastia bagikan tips mengubah sejarah jadi film yang seru

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Sutradara Aldo Swastia menjelaskan bahwa tidak ada aturan baku dalam memisahkan fakta dan fiksi ketika mengangkat tema sejarah atau kepahlawanan ke layar lebar.

"Sebenarnya tidak ada patokannya ya," ujar Aldo saat mengikuti webinar dari Jakarta, Senin.

Meski begitu, Aldo menekankan agar pembuat film tetap menghormati peristiwa besar dan tidak terlalu banyak mengubahnya. Kadang, riset sejarah menemui kendala karena tidak semua peristiwa punya data lengkap. Di sinilah ide kreatif masuk untuk mengisi bagian yang masih abu-abu.

"Fakta-fakta yang kami dapat itu memang ada ruang yang belum pasti. Di situlah kami menambahkan cerita fiksi yang didramatisasi lewat adegan," jelasnya.

Selain itu, Aldo menyarankan agar beberapa fakta bisa disajikan dengan sentuhan berbeda untuk membuat film lebih menarik, asalkan tetap mempertahankan pesan utama yang ingin disampaikan. Pembuat film juga bisa menentukan bagian mana yang ditampilkan secara nyata dan mana yang boleh fiksi.

Ia menambahkan, sebaiknya tidak mengubah adegan penting yang sudah tercatat resmi. "Tapi di bagian-bagian kecil sebenarnya sah-sah saja," ucapnya.

Dalam membuat film sejarah, penting juga menghadirkan resonansi dengan konteks sejarah agar pesan dan misi film tersampaikan dengan jelas. Tantangan lain adalah menyesuaikan bahasa yang digunakan agar bisa diterima penonton di berbagai daerah.

"Berkaca dari film 'Kadet 1947', akhirnya kami memilih Bahasa Indonesia supaya semua penonton dari berbagai daerah tetap bisa mengikuti cerita," tambah Aldo.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka