PBB peringatkan kekerasan di Sudan kian parah, ribuan warga terjebak tanpa bantuan

waktu baca 2 menit

PBB (KABARIN) - Kekerasan di Sudan semakin tidak terkendali setelah pasukan Rapid Support Forces atau RSF mengambil alih Kota El Fasher di Darfur Utara. Situasi ini membuat kondisi kemanusiaan makin memburuk dan korban jiwa terus bertambah di wilayah sekitar seperti Kordofan.

Laporan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyebutkan bahwa konflik kini sudah meluas ke luar ibu kota Darfur Utara. Bentrokan masih terjadi di jalur utama, membuat warga sipil sulit melarikan diri dan memutus jalur distribusi bantuan.

Analisis dari Laboratorium Penelitian Kemanusiaan Yale menunjukkan kemungkinan adanya kuburan massal di El Fasher. Gambar satelit juga memperlihatkan bahwa rute pelarian utama warga telah ditutup sepenuhnya.

Data dari Organisasi Internasional untuk Migrasi mencatat hampir 89 ribu warga telah mengungsi dari El Fasher dan desa sekitarnya sejak akhir Oktober. Banyak di antara mereka berpindah ke wilayah Tawila, Melit, dan Saraf Omra untuk mencari perlindungan.

Di lokasi-lokasi tersebut, PBB dan lembaga mitranya sudah menyalurkan makanan, air bersih, layanan kesehatan, hingga dukungan psikososial. Namun, kebutuhan pengungsi jauh melebihi sumber daya yang tersedia. Sebagian keluarga bahkan memilih bergerak ke arah barat menuju wilayah Tina yang berbatasan dengan Chad, meski bantuan di sana juga sangat terbatas.

Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan serangan terhadap Rumah Sakit Dilling di Kordofan Selatan. Enam orang dilaporkan meninggal, termasuk satu anak berusia 12 tahun, dan 12 lainnya luka-luka. WHO menegaskan bahwa fasilitas radiologi rumah sakit itu hancur total sehingga pelayanan medis menjadi lumpuh.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menyerukan agar fasilitas kesehatan, pasien, dan tenaga medis tidak dijadikan sasaran perang. Ia juga menegaskan pentingnya menjaga rumah sakit dari segala bentuk kekerasan.

PBB kembali meminta semua pihak menghentikan pertempuran dan memastikan warga sipil serta pekerja kemanusiaan mendapat perlindungan. Akses aman bagi bantuan kemanusiaan perlu segera dibuka agar bisa menjangkau warga yang sangat membutuhkan di seluruh wilayah Sudan.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka