Usai dipanggil timnas Brasil lagi, Fabinho berasa kaya baru debut

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Gelandang klub Al-Ittihad, Fabio “Fabinho” Tavares, mengaku kembali dipanggil ke timnas Brasil terasa seperti menjalani debut pertamanya. Pemain berusia 32 tahun itu baru saja masuk dalam daftar skuad “Selecao” untuk dua laga uji coba melawan Senegal dan Tunisia yang digelar pada 15 dan 18 November 2025.

“Bagi saya, ada sensasi yang baru ketika dipanggil lagi ke timnas setelah sekitar tiga tahun absen. Rasanya seperti pertama kali tiba di sini, melihat jersi saya di ruangan, melihat isi tas. Perasaan layaknya pemanggilan pertama itu keren sekali,” ujar Fabinho, dikutip dari laman resmi Federasi Sepak Bola Brasil (CBF), Rabu.

Fabinho terakhir memperkuat timnas Brasil di Piala Dunia 2022, di mana ia hanya bermain satu kali dari lima pertandingan yang dijalani tim asuhan saat itu. Setelah turnamen tersebut, ia hijrah dari Liverpool ke klub Arab Saudi, Al-Ittihad, pada Juli 2023.

Meski bermain di luar Eropa, Fabinho tetap berkomitmen menjaga performanya agar bisa menarik perhatian pelatih timnas. Usahanya itu akhirnya berbuah manis setelah Carlo Ancelotti kembali memanggilnya ke skuad.

“Pemanggilan ini spesial dan saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Saya sudah bekerja keras di klub untuk mendapatkan momen bersama timnas. Mimpi saya adalah bisa berlaga di Piala Dunia 2026,” kata pemain yang ikut membawa Liverpool juara Liga Inggris 2019/2020 dan Liga Champions 2018/2019 itu.

Hingga kini, Fabinho sudah mencatat 29 penampilan bersama timnas senior Brasil. Ia mengaku tetap mengikuti perkembangan “Selecao”, terutama sejak Ancelotti mengambil alih kursi pelatih.

“Sejak pelatih baru tiba, terjadi peningkatan di tim nasional. Ada beberapa perubahan taktis dan tim bisa tampil bagus. Dia (Ancelotti) adalah pelatih dengan mental pemenang. Saya akan terus belajar darinya di tim,” ujarnya.

Terkait dua laga uji coba melawan Senegal dan Tunisia, Fabinho menilai pertandingan tersebut bisa menjadi pengalaman penting bagi seluruh pemain karena kedua tim Afrika itu sudah memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2026.

“Itu menjadi kesempatan kami untuk bertanding menghadapi gaya permainan yang berbeda. Senegal, misalnya, salah satu tim Afrika terbaik. Jadi pertandingan itu peluang bagus bagi kami untuk mengembangkan diri,” tutur Fabinho.

Bagi Fabinho, kembali mengenakan seragam kebanggaan Brasil setelah tiga tahun absen bukan sekadar pemanggilan biasa, melainkan momen yang membangkitkan semangat dan mimpi lamanya untuk kembali bersinar di panggung dunia.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka