Ducati akui lakukan segalanya demi pulihkan performa Bagnaia

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Ducati mengakui telah melakukan segala cara untuk membantu Francesco “Pecco” Bagnaia kembali nyaman di atas motor GP25, menyusul serangkaian hasil buruk di musim MotoGP 2025 dan terancam gagal finis di tiga besar klasemen akhir.

Manajer tim Ducati Davide Tardozzi menegaskan bahwa tim sudah berusaha semaksimal mungkin memperbaiki koneksi Bagnaia terhadap motornya.

“Kecepatan Bagnaia tidak pernah diragukan, yang membuat semuanya sulit adalah kurangnya rasa percaya dengan motornya,” kata Tardozzi kepada Sky Italia.

Ia menambahkan bahwa Ducati telah bekerja keras untuk mengembalikan kondisi motor seperti yang dirasakan Bagnaia di GP Jepang, di mana Pecco meraih posisi pertama dalam balapan tersebut.

“Kami telah melakukan semua yang bisa kami lakukan untuk mengembalikannya ke kondisi seperti tahun lalu atau seperti balapan di Jepang. Jika masih ada yang kurang, kami harus bicara bersama dan mencari tahu mengapa serta bagaimana menyelesaikannya," katanya.

Hasil di Sirkuit Portimao Portugal menjadi pukulan berat bagi juara dunia dua kali tersebut. Setelah hanya finis kedelapan di sprint, ia kembali kesulitan bersaing di balapan utama dan terjatuh pada lap ke-11 dari 25.

Kini, ia tertinggal 35 poin dari Marco Bezzecchi yang menempati posisi ketiga, dan hanya unggul tiga poin atas Pedro Acosta menjelang seri penutup di Valencia akhir pekan ini.

Krisis performa Bagnaia juga memperbesar tekanan internal di tubuh Ducati. Sementara Bagnaia kesulitan menyesuaikan diri dengan GP25, rekan setimnya Marc Marquez justru tampil dominan dan mengamankan gelar juara dunia ketujuhnya musim ini pada GP Jepang.

Meski begitu, Bagnaia menegaskan bahwa dirinya dan tim masih bekerja keras untuk memahami masalah yang menghambat performanya. “Saya tahu apa yang bisa saya lakukan dan apa yang bisa dilakukan tim,” katanya. “Sayangnya, kami kehilangan sesuatu dan harus menemukan solusi untuk masa depan.”

Ia menambahkan, meski kecewa dengan hasil akhir di Portugal, progres tetap ada dari sisi teknis dan komunikasi dengan tim.

“Cukup sulit dipahami, tapi tim sedang berusaha memperbaikinya. Saya pikir kami melakukan pekerjaan bagus akhir pekan ini, seperti di Sepang. Kami harus terus seperti ini, tapi tentu saja ini bukan hasil yang kami inginkan. Kami ingin berjuang untuk kemenangan,” ujarnya.

Bagnaia juga menegaskan bahwa Ducati masih tetap menjadi yang terbaik di lintasan. “Tidak, saya pikir motor terbaik masih Ducati, dari semua aspek, keandalan, kenyamanan, dan aerodinamika. Namun tahun ini saya kesulitan memanfaatkan potensi dari motor ini," ucapnya.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka