Jakarta (KABARIN) - Perjalanan panjang I Gede Siman Sudartawa di kolam renang bakal segera mencapai garis akhir. Atlet renang asal Bali itu memastikan SEA Games 2025 di Thailand akan menjadi penampilan terakhirnya sebelum benar-benar menggantung kacamata renang.
“Ya, ini SEA Games terakhir saya. Persiapannya sekarang sudah masuk tahap khusus, lebih banyak ke power dan speed,” ujar Siman saat ditemui di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta.
Keputusan pensiun bukan hal yang datang tiba-tiba. Siman mengaku sudah sempat berpikir untuk berhenti usai Pekan Olahraga Nasional sebelumnya, namun dorongan dari pelatih dan junior-juniornya membuatnya memutuskan tampil sekali lagi.
“Setelah PON sebenarnya mau berhenti, tapi coach Albert bilang, ‘ayo sekali lagi SEA Games terakhir’. Junior-junior juga minta ditemani. Jadi akhirnya saya putuskan, ya sudah, ini SEA Games terakhir,” kata peraih empat emas SEA Games 2011 itu.
Di ajang nanti, Siman bertekad mempertahankan medali emas di nomor 50 meter gaya punggung, prestasi yang sebelumnya ia rebut di SEA Games 2023 Kamboja dengan catatan waktu 25,16 detik. Meski begitu, ia sadar tubuhnya sudah tak seprima dulu.
“Umur sudah 31 tahun, kalau Asian Games tahun depan berarti 32. Badan sudah tidak terlalu mendukung,” ujarnya sambil tersenyum.
Meski akan menutup kariernya sebagai atlet, Siman tidak akan benar-benar meninggalkan dunia renang. Ia kini menyiapkan diri untuk beralih menjadi pelatih. Siman bahkan sudah mengantongi sertifikat dari American Swimming Coaches Association (ASCA) hingga level tiga.
“Saya sudah selesai ambil sertifikat dari ASCA, kemarin di Jogja,” ujarnya.
Langkah awalnya sebagai pelatih akan dimulai dari level dasar di klub renang Millennium, tempatnya bernaung.
“Untuk melatih mungkin start-nya dari beginner dulu. Karena di Millennium sudah ada asisten pelatih lain, jadi saya mulai dari bawah,” kata Siman yang terkenal sebagai spesialis gaya punggung.
Namun ia tak ingin berhenti di situ. Siman berencana terus meningkatkan level kepelatihan agar bisa melatih di tingkat nasional. “Nanti pasti akan di-upgrade terus. Kalau mau naik sampai pelatih nasional, sertifikasinya harus ditingkatkan,” tuturnya.
Selain ambisi pribadi, Siman punya motivasi lain yang lebih dalam. Ia berharap bisa membantu para perenang muda meraih prestasi yang belum sempat ia capai, termasuk medali Asian Games yang selalu menjadi impiannya.
“Saya dulu punya cita-cita bisa meraih medali di Asian Games, tapi belum kesampaian. Siapa tahu nanti saat saya melatih, anak didik saya bisa meneruskan cita-cita itu,” katanya penuh harap.
Siman juga optimistis dengan masa depan renang Indonesia. Menurutnya, regenerasi atlet berjalan baik dan banyak talenta muda bermunculan.
“Kita regenerasinya oke sih sekarang. Udah banyak perenang-perenang muda yang muncul. Jadi aku sih berharap bisa dipertahankan. Itu kan yang penting sebenarnya,” ucapnya.
Bagi Siman, SEA Games 2025 bukan hanya tentang medali, tapi juga tentang menutup bab karier yang penuh peluh dan prestasi dengan cara terbaik, sebelum membuka lembaran baru sebagai pelatih yang ingin melahirkan generasi penerus di dunia renang Indonesia.