Agassi Goantara dapat bekal mental dan teamwork dari Amerika dan Spanyol

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Pebasket Pelita Jaya Jakarta, Agassi Yeshe Goantara, berbagi cerita tentang perjalanan serunya di dunia basket. Ia pernah menimba pengalaman di Amerika Serikat (AS) dan Spanyol, dua negara dengan tradisi basket yang kuat dan kompetitif.

Menurut Agassi, kesempatan itu memberinya banyak pengalaman berharga yang nggak cuma memperkaya teknik, tapi juga membentuk mental bertanding. Semua pelajaran itu akhirnya bikin gaya mainnya jadi lebih matang dan percaya diri saat tampil di lapangan.

"Di sana (AS dan Spanyol), mau kalian sejago apa pun, kalau mentalitasnya tidak siap, tidak akan pernah bisa mendapat kesempatan, jadi memang mimpi untuk bisa bermain di level college di sana itu sangat tinggi," kata Agassi di Jakarta, Rabu.

Waktu di Amerika, Agassi sempat gabung ke Walnut High School. Dari pengalaman itu, dia benar-benar belajar pentingnya mentalitas sebagai pemain basket. Sementara di Spanyol, yang dia temuin justru beda banget. Bermain di divisi empat, Agassi merasa filosofi basket di sana lebih mengutamakan kerja sama tim.

"Berbeda lagi kemudian di Spanyol, di sana lebih mementingkan team work, jadi sebisa mungkin memanfaatkan shot clock dengan baik dan sebisa mungkin harus mendapat open shot," ujarnya.

Dari dua pengalaman berharga itu, Agassi menyimpulkan kalau Amerika Serikat berhasil membentuk ambisi pribadi dan mentalitasnya sebagai pemain. Sementara itu, Spanyol justru lebih banyak ngajarin soal efisiensi dan pentingnya kerja sama tim. Perpaduan keduanya bikin permainan Agassi makin solid di lapangan.

Hasil kerja keras itu pun terlihat jelas musim ini. Agassi sukses meraih gelar Local Most Valuable Player (MVP) IBL 2025, sebuah pencapaian yang jadi bukti perkembangan besar dalam kariernya. Gelar ini nggak datang begitu saja, tapi lewat konsistensi dan dedikasi di setiap pertandingan.

Sepanjang musim reguler, Agassi tampil dalam 34 laga dengan catatan rata-rata 9,8 poin, 3,4 rebound, dan 1,8 assist per game. Performanya bahkan semakin meningkat saat playoff, di mana ia mencatat rata-rata 28,3 menit bermain dengan kontribusi delapan poin dan 3,5 rebound per game. Angka-angka ini memperlihatkan betapa pentingnya peran Agassi untuk tim.

Nggak heran kalau sekarang ia jadi salah satu pemain kunci Pelita Jaya sekaligus andalan di timnas basket Indonesia. Dari mimpi besar di Amerika, teamwork di Spanyol, hingga akhirnya bisa mengukir prestasi sebagai MVP di tanah air, perjalanan Agassi membuktikan kalau kerja keras memang nggak pernah bohong.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka