Italia catat gelar hattrick Piala Davis usai tumbangkan Spanyol

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Tim tenis Italia kembali menunjukkan dominasi mereka di ajang Piala Davis setelah sukses meraih gelar ketiga secara beruntun usai menundukkan Spanyol di Bologna pada Minggu waktu setempat.

Matteo Berrettini dan Flavio Cobolli menjadi dua pemain yang memastikan trofi kembali ke tangan Italia lewat kemenangan meyakinkan di partai final.

Berrettini membuka laga dengan performa solid saat menghadapi Pablo Carreno Busta. Ia tampil tanpa celah dan menutup pertandingan dengan skor 6-3 dan 6-4 yang membuat Italia memulai final ini dengan langkah sempurna. Petenis 29 tahun itu bahkan mencatat 13 ace dan tak sekalipun menghadapi break point selama 79 menit pertandingan berlangsung.

Cobolli yang turun di partai kedua sempat kesulitan di awal saat melawan Jaume Munar. Ia kalah di set pertama dan sempat tertinggal di set kedua, namun perlahan menemukan ritmenya.

Cobolli kemudian membalikkan keadaan lewat kemenangan 1-6, 7-6(5), 7-5 dan membuat penonton tuan rumah bersorak penuh lega. Kemenangan ini sekaligus memastikan Italia mengangkat trofi lagi musim ini.

Menurut ATP, kemenangan ini membuat Italia menyamai pencapaian Amerika Serikat yang sebelumnya sukses meraih tiga gelar berturut-turut pada periode 1968 hingga 1972. Italia juga berhasil meraih gelar Piala Davis pada 2023 dan 2024 saat final digelar di Malaga.

Cobolli sendiri menjalani pekan yang luar biasa di kandang. Ia sebelumnya menyelamatkan tujuh match point ketika mengalahkan Zizou Bergs dari Belgia di semifinal.

Perjalanan Italia menuju final juga cukup berat karena harus melewati Ceko dan Jerman sebelum akhirnya menantang Spanyol yang kembali ke final untuk pertama kalinya sejak juara pada 2019.

Musim ini terasa lebih spesial karena Italia berhasil mempertahankan gelar tanpa kehadiran dua bintang mereka, Jannik Sinner dan Lorenzo Musetti. Dengan kemenangan ini, Italia menjadi negara dengan pemain non-Grand Slam yang mampu menjuarai Piala Davis dan Piala Billie Jean King di musim yang sama beberapa kali, mengikuti jejak Amerika Serikat dan Australia.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka