Jakarta (KABARIN) - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengaku mewaspadai variasi karakter lawan-lawannya di BWF World Tour Finals 2025 karena setiap pemain punya gaya dan pengalaman berbeda yang bisa menantang sejak awal.
"Ada yang muda, ada yang berumur. Misalnya, Chou Tien Chen dengan usia yang segitu (35 tahun-red) masih berkompetisi, mungkin salah satu dari yang paling banyak bertanding di tahun ini. Permainannya juga tidak terlalu menurun," kata Jonatan saat ditemui di Tangerang Selatan, Kamis.
Jonatan menilai persaingan tahun ini tidak hanya diwarnai pemain senior, tetapi juga kehadiran pemain muda yang menunjukkan perkembangan pesat sepanjang musim. Nama-nama seperti Kunlavut Vitidsarn (24 tahun) dan Christo Popov (23 tahun) termasuk yang bisa memberikan tekanan berbeda di lapangan.
Jonatan menegaskan setiap pemain memiliki peluang untuk jadi juara, dan dia tidak ingin terlalu memikirkan peluangnya sendiri.
"Saya tidak pernah sangka Christo juga masuk (BWF World Tour Finals 2025-red). Dengan penampilannya tahun lalu, siapa yang bisa tahu Christo bisa tampil baik tahun ini. Lalu ada Li Shi Feng, Chou Tien Chen, (Anders) Antonsen juga. Peluang untuk saya selalu ada. Saya akan melakukan yang terbaik," ujarnya.
Menurut Jonatan, keberagaman lawan membuat setiap pertandingan berpotensi ketat dari awal turnamen. Status unggulan pun dinilainya tidak terlalu berpengaruh karena intensitas kompetisi tinggi sejak pertandingan pertama.
"Siapapun bisa menang, siapapun bisa kalah. Dari start awal bener-bener harus langsung nge-gas," kata atlet berusia 28 tahun itu.
Persiapan Jonatan menuju World Tour Finals sudah mencapai sekitar 70 persen, dengan fokus latihan pada aspek teknis dan evaluasi non-teknis dari turnamen sebelumnya.
"Targetnya pasti ingin juara. Namun saya fokus ke pertandingan, satu-satu," ujarnya.
Jonatan sudah mengoleksi tiga gelar pada 2025, termasuk Super 500 Hylo Open pada November, serta gelar di Super 500 Korea Open dan Super 750 Denmark Open. BWF World Tour Finals 2025 akan digelar pada 17-21 Desember di Hangzhou, China.