Jakarta (KABARIN) - PT MRT Jakarta tengah menata Stasiun Lebak Bulus agar menjadi kawasan berbasis transit yang akan melengkapi dua kawasan TOD lainnya di Jakarta.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, menjelaskan bahwa Lebak Bulus masuk dalam rencana besar pengembangan area kota yang lebih ramah pejalan kaki dan terhubung dengan transportasi umum.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk mengembangkan kawasan TOD di sekitar stasiun MRT. Tujuannya agar layanan publik tetap berkelanjutan sekaligus memberi pengalaman mobilitas yang lebih nyaman.
“Selain Dukuh Atas, Blok M dan Lebak Bulus ini yang baru,” ungkap Tuhiyat.
Ia menambahkan bahwa MRT bertugas memperbaiki jalur pedestrian, konektivitas, dan elemen pendukung lainnya dalam radius 800 meter dari stasiun. Hal ini juga dilakukan di Lebak Bulus agar kawasan tersebut lebih tertata dan mudah diakses banyak orang.
“Kami ditugaskan membenahi pedestrianisasi, interkoneksi dan sebagainya dalam radius 800 meter di setiap stasiun, seperti yang dilakukan di Stasiun Lebak Bulus,” ucapnya.
Untuk memperkuat fungsi Lebak Bulus sebagai pusat transit, MRT juga menyiapkan fasilitas park and ride yang tersambung langsung dengan transportasi umum dan pusat perbelanjaan Point Square lewat jembatan penghubung. Skema pembiayaannya menggunakan creative financing demi memberikan kapasitas parkir yang lebih besar.
MRT juga menyiapkan pembangunan area mixed-use agar fasilitas park and ride bisa didukung secara berkelanjutan.
“Kami berencana membangun area campuran (mixed-use) di sampingnya untuk membiayai 'park and ride' ini. Tujuannya agar penumpang dari arah selatan Jakarta dan Tangerang Selatan berhenti di sini, lalu melanjutkan perjalanan dengan MRT menuju pusat kota,” ucapnya.
Lewat pengembangan ini, MRT berharap Lebak Bulus bisa membantu mengurangi kepadatan di pusat kota karena masyarakat memiliki titik transit yang lebih nyaman di area selatan Jakarta.
Stasiun Lebak Bulus adalah pintu masuk jalur MRT fase pertama yang menghubungkan sembilan stasiun layang hingga ASEAN dan enam stasiun bawah tanah menuju Bundaran HI. Stasiun ini juga menjadi salah satu yang paling ramai digunakan.
Berdasarkan data MRT Jakarta, jumlah pelanggan di Stasiun Lebak Bulus mencapai 431.536 pada 2025. Sepanjang November 2025, total pengguna MRT mencapai 4.173.621, dengan rata-rata sekitar 139.121 penumpang per hari.