Presiden Venezuela minta AS untuk stop intervensi

waktu baca 2 menit

Caracas (KABARIN) - Presiden Venezuela Nicolás Maduro kembali menyuarakan kritik kerasnya terhadap Amerika Serikat. Dalam aksi massal di Caracas pada Rabu (10/12), Maduro menuntut Washington menghentikan segala bentuk intervensi terhadap Venezuela maupun negara-negara lain di kawasan Amerika Latin dan Karibia.

“Dari Venezuela, kami meminta dan menuntut agar pemerintah AS menghentikan intervensi ilegal dan brutal di Venezuela dan di Amerika Latin,” ujar Maduro di hadapan ribuan demonstran yang turun ke jalan untuk memperingati 166 tahun Pertempuran Santa Ines—momen penting dalam sejarah perjuangan negara tersebut.

Maduro juga menegaskan bahwa rakyatnya sudah lelah dengan upaya asing yang mencoba mengguncang stabilitas politik negaranya. “Dari Venezuela, kami menuntut: cukup dengan kebijakan penggantian rezim, kudeta, dan invasi di seluruh dunia,” katanya.

Di tengah tensi yang memanas, Maduro menyampaikan apresiasinya kepada warga AS yang menunjukkan solidaritas dengan melakukan aksi protes menolak potensi perang terhadap Venezuela. Ia menilai penolakan publik AS terhadap langkah-langkah militer negaranya menunjukkan bahwa kesadaran politik semakin berkembang.

Pernyataan keras ini muncul setelah hampir empat bulan AS mempertahankan kehadiran militer besar di kawasan Karibia, termasuk di perairan dekat Venezuela. Washington mengklaim operasi itu dilakukan untuk memerangi perdagangan narkoba, tetapi pemerintah Caracas menilai langkah tersebut sebagai upaya terselubung untuk melemahkan dan menggulingkan kekuasaan mereka.

Buat kamu yang mengikuti dinamika politik Amerika Latin, tensi Venezuela–AS ini jelas belum akan mereda dalam waktu dekat. Tapi suara Maduro kali ini mempertegas satu hal: Caracas ingin kawasan mereka bebas dari intervensi dan permainan geopolitik negara besar.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka