Senyawa alami pada spearmint dinilai mampu mendukung fungsi kognitif

waktu baca 3 menit

Jakarta (KABARIN) - Sejumlah riset ilmiah terbaru menunjukkan bahwa senyawa alami tertentu punya potensi membantu menjaga performa otak, mulai dari daya ingat, fokus, hingga kecepatan berpikir. Salah satu bahan yang kini banyak dilirik peneliti adalah spearmint, tepatnya ekstrak khusus bernama Neumenti yang kaya akan polifenol.

Neumenti merupakan ekstrak dari varietas tertentu tanaman spearmint yang mengandung polifenol penting seperti asam rosmarinat dan asam salvianolat. Menurut Prof. Dr. Rimbawan, anggota Nutrition Advisory Board (NAB) of Herbalife Indonesia, senyawa-senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel saraf dari stres oksidatif.

“Studi praklinis menunjukkan asam rosmarinat dapat membantu menekan stres oksidatif yang berpotensi merusak sel, serta mendukung perlindungan dan fungsi neuron. Senyawa ini juga diduga membantu transmisi sinyal antarsel saraf menjadi lebih efisien,” kata Rimbawan dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, polifenol dalam ekstrak spearmint tersebut juga telah diuji secara klinis untuk mendukung fungsi psikologis dan kognisi pada orang dewasa. Keduanya menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan otak, terutama di tengah tuntutan aktivitas harian yang makin padat.

Sejumlah uji klinis acak dengan metode double-blind pun telah dilakukan pada kelompok usia yang berbeda. Pada kelompok usia 18–50 tahun yang melibatkan 142 partisipan sehat, konsumsi ekstrak spearmint dengan dosis harian 900 miligram selama 90 hari dikaitkan dengan peningkatan kelincahan reaksi dan perhatian berkelanjutan.

Hasil riset tersebut menunjukkan adanya perbaikan waktu reaksi dan pengambilan keputusan setelah tujuh hari konsumsi. Sementara itu, peningkatan perhatian berkelanjutan terlihat lebih signifikan setelah 30 hingga 90 hari dibandingkan kelompok plasebo.

Perhatian berkelanjutan sendiri merupakan kemampuan untuk tetap fokus dalam waktu lama tanpa mudah terdistraksi. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari, seperti bekerja, belajar, atau saat berkendara jarak jauh.

Tak hanya pada usia produktif, manfaat spearmint juga diteliti pada kelompok usia 50–70 tahun yang mengalami penurunan kognitif terkait usia. Studi terhadap 90 partisipan menunjukkan adanya dukungan terhadap memori kerja setelah konsumsi selama 90 hari. Memori kerja, kemampuan otak mengolah dan menyimpan beberapa informasi sekaligus, dilaporkan meningkat hingga 15 persen dibandingkan plasebo. Penelitian tersebut juga mencatat perbaikan pada proses tertidur berdasarkan kuesioner kualitas tidur.

Meski hasilnya terlihat menjanjikan, para ahli menekankan bahwa temuan ini masih perlu diteliti lebih lanjut, terutama untuk mengetahui dampak jangka panjang dan efektivitasnya dalam skala yang lebih luas.

Di sisi lain, dukungan terhadap kesehatan otak tetap perlu dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari pola makan seimbang, rutin bergerak, tidur cukup, hingga mengelola stres dengan baik. Jadi, meski bahan alami seperti spearmint punya potensi, gaya hidup sehat tetap jadi kunci utama agar fungsi kognitif kamu tetap optimal.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka