Pada titik tertentu, bagi mereka uang lebih penting dari segalanya. Klub ingin saya pergi, itu ada di pikiran saya. Saya sudah memberi tahu direksi, tetapi saya rasa mereka tidak punya keberanian untuk membuat keputusan itu
Jakarta (KABARIN) - Kapten Manchester United, Bruno Fernandes mengungkapkan bahwa klub sempat membuka peluang untuk melepasnya pada bursa transfer musim panas lalu, di tengah ketertarikan serius dari klub-klub Arab Saudi.
Pengakuan itu disampaikannya dalam wawancara dengan media Portugal dan menjadi sorotan karena menunjukkan ketegangan antara pemain dan manajemen Setan Merah.
“Pada titik tertentu, bagi mereka uang lebih penting dari segalanya. Klub ingin saya pergi, itu ada di pikiran saya. Saya sudah memberi tahu direksi, tetapi saya rasa mereka tidak punya keberanian untuk membuat keputusan itu,” ujar Fernandes dalam wawancara dengan Canal 11 yang dikutip dari media sosial Fabrizio Romano pada Selasa.
Gelandang berusia 31 tahun tersebut mengaku keputusan bertahannya di Old Trafford tidak lepas dari pembicaraan dengan pelatih Ruben Amorim.
Selain faktor keluarga, Fernandes menegaskan kecintaannya terhadap Manchester United menjadi alasan utama dia memilih bertahan, meski merasa tersakiti oleh sikap klub yang terbuka untuk menjualnya.
Lebih lanjut, Fernandes mengungkapkan bahwa sikap klub membuatnya merasa seolah kepergiannya bukan masalah besar. Perasaan itu, menurutnya, jauh lebih menyakitkan daripada sekadar kritik biasa, mengingat dia selalu berusaha memberikan segalanya untuk tim.
“Dari sisi klub, saya merasa seperti, ‘Kalau kamu pergi, tidak masalah bagi kami.’ Itu sangat menyakitkan dan membuat saya sedih, karena saya adalah pemain yang seharusnya tidak mereka kritik,” lanjutnya.
Selain menyoroti manajemen, Fernandes juga melontarkan kritik keras kepada beberapa rekan setimnya. Dia menilai ada pemain yang tidak menunjukkan rasa hormat dan pembelaan yang semestinya terhadap klub.
“Saya selalu siap bermain, baik dalam kondisi bagus atau buruk. Saya memberikan segalanya. Namun, melihat ada pemain yang tidak menghargai klub sebagaimana mestinya, itu membuat saya sedih,” tuturnya.
Pada bursa transfer musim panas lalu, Fernandes memang menjadi incaran klub Arab Saudi, Al-Hilal. Klub tersebut dikabarkan ingin merekrutnya menjelang Piala Dunia Antarklub 2025 dengan tawaran gaji yang jauh lebih besar dibandingkan yang dia terima di Manchester United.
Meski demikian, mantan pemain Sporting CP dan Udinese itu menolak tawaran tersebut. Dia juga mengungkapkan bahwa pendekatan dari Al-Hilal bukan kali pertama, karena sebelumnya dia sempat berbicara dengan mantan pelatih Al-Hilal, Jorge Jesus terkait kemungkinan pindah pada 2023.