Jakarta (KABARIN) - Hujan deras yang mengguyur kawasan dataran tinggi Kabupaten Tegal pada Sabtu sore membawa kejutan tak terduga bagi wisatawan yang tengah menikmati hangatnya pemandian air panas Guci. Aliran sungai yang meluap secara tiba-tiba memicu banjir bandang yang menyapu area wisata tersebut.
Meski sempat menimbulkan kepanikan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan hingga Sabtu malam belum ada laporan korban jiwa dari peristiwa ini. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa situasi masih terus dipantau secara intensif.
Peristiwa banjir bandang ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB, ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Guci dalam waktu cukup lama. Debit air sungai yang meningkat akhirnya meluap dan menerjang area wisata, termasuk Pancuran 13—salah satu spot pemandian air panas favorit pengunjung.
Derasnya arus air membuat kolam pemandian tersapu, sementara sebagian area wisata tertutup material lumpur, pasir, dan bebatuan yang terbawa dari hulu. Untuk memastikan keselamatan pengunjung dan petugas, kawasan wisata pemandian air panas Guci pun ditutup sementara.
Di sisi lain, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan kaji cepat serta penanganan darurat. Langkah ini dilakukan guna memastikan kondisi aman sebelum kawasan wisata kembali dibuka.
BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Gung, khususnya wilayah Balapulang, Dukuhwaru, Adiwerna hingga kawasan Pantura, agar meningkatkan kewaspadaan. Warga diminta untuk selalu mengikuti informasi resmi dan arahan petugas, terutama di tengah cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.