Jakarta (KABARIN) - Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir mengatakan akan mengutamakan musyawarah bersama untuk menyelesaikan persoalan dualisme federasi olahraga yang terjadi di sejumlah cabang olahraga.
"Musyawarah dan mufakat diutamakan tapi tentu ada undang-undang, landasan hukumnya ada, kita rajut semua," kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan hal itu menanggapi dualisme kepengurusan yang terjadi di sejumlah cabang olahraga seperti tenis meja, tinju, berkuda.
Menpora mengatakan, akan mengedepankan musyawarah dan mufakat untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Langkah penyelesaian, kata dia, juga tetap mengacu pada landasan hukum yang benar.
"Nanti sama-sama kita lihat seperti apa payung hukumnya, kenapa terjadi dualisme, ada nggak aturan yang membataskan ketua umum terpilih berapa kali kan kita semua mesti introspeksi," katanya.
Erick juga menyinggung terkait jabatan seseorang sebagai ketua umum sebuah organisasi olahraga. Menurutnya, kalau ada seseorang menjadi ketua umum seumur hidup maka hal itu jauh dari nilai-nilai sportivitas.
Dia mengatakan, kepemimpinan atau kekuasaan ada batasannya dan harus menjadi sebuah amanah bukan sebagai alat kekuasaan untuk melakukan tekanan yang hanya menguntungkan sebagian kelompok.
"Dan penting sekali kita harus sadari yang namanya single (penguasa tunggal) itu akan jadi absolute corrupt," katanya.
Menpora mengatakan bahwa akan mengayomi semua pihak untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai persoalan yang ada, termasuk terkait dualisme kepengurusan.
Beberapa waktu lalu, Menpora telah mengunjungi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan selanjutnya akan berkunjung ke Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat.
Langkah tersebut, kata dia, sebagai bagian dari introspeksi diri yang dilakukan kementerian yang dipimpinnya sehingga dia berharap organisasi-organisasi olahraga juga melakukan introspeksi untuk bersama-sama memajukan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan di Tanah Air.
"Bapak Presiden sudah bicara evaluasi dan transformasi total, ini saya rasa penting buat semua bisa menyelaraskan, meninggalkan semua ego sektoral," katanya.