Jakarta (KABARIN) - Roberto De Zerbi akhirnya bisa senyum lebar di Stade Velodrome. Pelatih Marseille itu bilang kalau ngalahin Paris Saint-Germain (PSG) adalah mimpi terbesarnya sejak datang ke Liga Prancis musim lalu.
“Ini salah satu hari terbaik sejak saya tiba di Marseille. Mengalahkan PSG adalah mimpi karena PSG tidak punya saingan,” ucap De Zerbi usai timnya menang tipis 1-0 atas PSG di laga “La Classique” Ligue 1 2025/2026, Selasa WIB.
Buat De Zerbi, kemenangan ini terasa spesial banget karena di dua pertemuan sebelumnya Marseille selalu keok (0-3 dan 1-3). Lebih dari itu, ini juga jadi kemenangan pertama Marseille atas PSG di liga sejak September 2020. Dari sembilan laga sebelumnya, mereka cuma bisa sekali imbang dan sisanya kalah.
Gol kemenangan kali ini pun datang dengan cara unik: bunuh diri Marquinhos di menit ke-5. “Kita bermain dengan sangat baik. Babak pertama sangat bagus, dengan banyak tekanan,” kata De Zerbi. Dia bahkan menilai performa PSG setara tim legendaris macam AC Milan era Sacchi atau Barcelona era Guardiola.
Kemenangan ini bikin Marseille naik ke posisi enam klasemen dengan sembilan poin, sedangkan PSG harus rela turun ke peringkat dua setelah disalip AS Monaco yang mengoleksi 12 poin.
De Zerbi tetap coba kalem meski euforianya besar. “Saya bukan pesulap, saya mempersiapkan para pemain sebaik mungkin. Kami merayakan kemenangan sambil menghormati lawan kami. Kita mungkin akan membicarakannya 10 atau 30 tahun lagi,” ujarnya.
Tapi ia juga ngingetin kalau euforia nggak boleh bikin lengah. “Besok kami harus melupakan segalanya dan bersiap untuk pertandingan melawan Strasbourg. Kalau kami ngalahin Paris tapi datang ke Strasbourg dengan sandal jepit, itu artinya kami belum siap,” tutupnya.