Jakarta (KABARIN) - Lamine Yamal harus puas berada di posisi kedua dalam ajang Ballon d’Or 2025 setelah Ousmane Dembele keluar sebagai pemenang. Meski begitu, pemain muda Barcelona itu tetap tersenyum karena berhasil membawa pulang Kopa Trophy, penghargaan untuk pemain terbaik dunia di bawah usia 21 tahun.
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menilai pengalaman ini bisa jadi pelajaran berharga bagi Yamal. Menurut Flick, hasil voting Ballon d’Or memang tak bisa sepenuhnya diprediksi, tapi Yamal menunjukkan sikap dewasa dan tetap termotivasi untuk musim-musim berikutnya. “Saya berbicara dengannya kemarin, dan saya pikir dia melihatnya dengan cara yang tepat, jadi itu juga menjadi motivasi baginya untuk tahun-tahun berikutnya,” ujar Flick.
Musim lalu, Yamal tampil luar biasa di Barcelona. Dia menjadi salah satu pemain kunci saat tim meraih treble domestik, termasuk LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol. Bahkan tanpa Yamal di beberapa laga karena cedera, Barcelona tetap bisa menjaga performa, menunjukkan kedalaman skuad yang solid.
Flick juga mengungkapkan bahwa tim akan mendukung penuh pemain lain yang sedang cedera, termasuk Gavi, yang harus absen beberapa bulan pascaoperasi lutut. “Tentu saja kami menunggu sampai dia kembali. Itu tidak mudah untuk tim ini, karena dia punya kualitas besar, tetapi setiap dari kami akan mendukungnya untuk mencapai level terbaiknya lagi,” kata Flick.
Saat ini, Barcelona menempel ketat Real Madrid di klasemen LaLiga. Los Blancos memimpin dengan 18 poin dari enam pertandingan, sementara Barcelona berada di posisi kedua dengan 13 poin. Meski kalah dalam perebutan Ballon d’Or, Yamal tetap punya banyak hal untuk disyukuri dan jadi salah satu bintang masa depan Blaugrana.