Jakarta (KABARIN) - Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) makin akrab lewat jalur seni dan budaya. Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon bersama Menteri Kebudayaan UEA Sheikh Salem bin Khalid Al Qassimi resmi sepakat mengeksplorasi peluang kolaborasi baru, mulai dari produksi film bareng, residensi seniman, inovasi museum, sampai program digital kreatif.
“Kami juga menjajaki peluang kerja sama pameran peradaban Islam, pertukaran cendekiawan dan kurator, serta kolaborasi dalam penelitian dan digitalisasi warisan budaya,” ujar Fadli dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Kesepakatan ini lahir saat keduanya hadir di ajang UNESCO Mondiacult 2025 di Barcelona, Spanyol. Sheikh Salem sendiri mengaku antusias untuk menghadirkan karya seni Indonesia di hadapan publik UEA.
“Kami sangat berharap dapat menampilkan lebih banyak karya dan penampilan seni Indonesia yang sangat kaya di hadapan masyarakat UEA melalui,” ucapnya.
Buat yang belum tahu, sebenarnya hubungan budaya Indonesia–UEA sudah terjalin lama. Sejak 1976, dua negara ini konsisten membangun kerja sama strategis, termasuk lewat MoU budaya yang diteken pada November 2024. Isinya cukup luas, dari seni rupa, seni pertunjukan, sastra, museum, pertukaran budaya, sampai pelestarian warisan.
Nggak berhenti di situ, Fadli juga ketemu Secretary of State for Culture Spanyol, Jordi Martí. Keduanya ngobrol soal pembaruan Agreement on Cultural and Educational Cooperation (2004). Fokusnya? Penguatan kolaborasi di bidang museum, warisan budaya, dan tentu saja industri kreatif.
“Spanyol saat ini memiliki jaringan museum nasional yang sangat baik seperti Prado, Reina Sofía, dan Thyssen-Bornemisza. Mereka juga memiliki industri audiovisual yang sangat aktif, mencatat lebih dari 13 juta penonton pada 2024. Ini menjadi peluang penting untuk memperdalam kerja sama budaya antara kedua negara,” jelas Fadli.
Selain mendorong pameran bersama, pertukaran kurator, hingga festival seni dan film, Fadli juga menekankan pentingnya inovasi digital buat ngurus warisan budaya.
“Dengan disepakatinya Indonesia–EU CEPA pekan lalu, kolaborasi budaya menjadi semakin strategis untuk memperkuat fondasi persahabatan, memperluas jejaring ekonomi, dan menjadikan budaya sebagai pilar utama hubungan bilateral antara Indonesia dan Spanyol,” tegasnya.
Sebagai info, Mondiacult 2025 kali ini fokus pada enam isu utama: hak budaya, transformasi digital, hubungan budaya–pendidikan, ekonomi budaya, aksi iklim, serta dua tema baru—kontribusi budaya untuk perdamaian dan dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap budaya.
Baca juga: Fadli Zon: Komedi adalah wadah yang netral untuk mengkritik pemerintah