Jakarta (KABARIN) - Penjualan mobil listrik (EV) di Amerika Serikat lagi melonjak drastis. Menjelang berakhirnya insentif kredit pajak federal pada 30 September 2025, masyarakat langsung “serbu” pasar EV.
Insentif yang nilainya lumayan gede, yaitu sampai 7.500 dolar AS untuk mobil baru dan 4.000 dolar AS untuk mobil bekas, resmi diputuskan berakhir lebih cepat lewat kebijakan pajak yang disahkan Juli lalu. Hasilnya? Permintaan EV melonjak dalam waktu singkat.
“Penjualan EV meningkat drastis dalam beberapa minggu terakhir. Dalam beberapa minggu terakhir, bahkan dalam beberapa hari terakhir, penjualan EV melonjak drastis. Ini benar-benar gila,” kata Matt Jones, Direktur Senior Hubungan Industri TrueCar, dikutip dari NPR, Kamis (30/9).
Menurut data Cox Automotive, penjualan EV di kuartal ketiga 2025 naik 21,1 persen dibanding tahun lalu dan 30 persen dibanding kuartal sebelumnya. Sementara itu, laporan J.D. Power mencatat pangsa pasar EV pada Agustus sudah tembus lebih dari 11 persen, angka yang sebelumnya cuma pernah dicapai pada Desember 2024 saat pergantian pemerintahan.
Bukan cuma mobil baru, EV bekas juga laris manis. Apalagi yang harganya di bawah 25.000 dolar AS, karena masih masuk kategori penerima insentif. Cars.com menyebut unit EV bekas di kisaran harga itu jadi barang paling diburu di pasar sekunder.
Lonjakan ini bahkan ikut mendongkrak pasar otomotif secara keseluruhan. Menurut situs otomotif Edmunds, kuartal ini berpotensi mencatat penjualan kendaraan baru terkuat sejak sebelum pandemi COVID-19 tahun 2020.
Tapi, ada catatan nih. Para analis memperingatkan kalau setelah insentif resmi dicabut, penjualan EV bisa turun lumayan dalam beberapa bulan ke depan. Rhodium Group bahkan memperkirakan penghapusan insentif bisa memangkas pertumbuhan penjualan EV sebesar 16–38 persen.
Meski begitu, optimisme tetap ada. Lebih dari separuh calon pembeli kendaraan baru mengaku masih mempertimbangkan untuk beli EV dalam setahun mendatang. Sekarang tinggal tunggu langkah produsen mobil, apakah harga EV bisa tetap kompetitif tanpa “bantuan” insentif pajak.
Baca juga: Tesla keluarkan model Y Performance untuk pasar AS