Kudus (KABARIN) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman mengungkapkan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 yang berlangsung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diikuti 2.645 atlet dari berbagai daerah di Indonesia.
"Ajang ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pembinaan atlet sekaligus meningkatkan kualitas olahraga bela diri di Tanah Air," ujarnya saat pembukaan PON Bela Diri 2025 di GOR Djarum Kaliputu Kudus, Sabtu.
Rangkaian PON Bela Diri Kudus 2025 diawali upacara pembukaan yang dihadiri oleh Ketua KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, Bupati Kudus Sam'ani Intakoris, Deputi II Kemenpora Bidang Pengembangan Industri Olahraga Raden Isnanta.
Selain itu, kata Marciano, event nasional perdana ini bisa dimanfaatkan para pimpinan cabang olahraga untuk melakukan pengamatan terhadap atlet hasil binaan daerah masing-masing, agar kelak mereka bisa mewakili Indonesia di ajang internasional.
Marciano juga mengapresiasi dukungan besar masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kudus, yang telah menyambut ribuan tamu dari berbagai provinsi dengan penuh antusiasme.
Ia menyebut, antusiasme tersebut bahkan melampaui perkiraan sebelumnya.
"Bupati Kudus saat ini memiliki sekitar 3.500 tamu yang memenuhi hotel-hotel, memanfaatkan objek wisata, dan tempat latihan yang ada. Ini menunjukkan dukungan masyarakat yang luar biasa," ungkapnya.
Marciano menambahkan, meski persiapan penyelenggaraan event ini penuh dinamika dan tantangan, semua pihak mampu mengatasinya berkat semangat dan kerja sama yang kuat.
Ia pun mengajak seluruh peserta dan pelatih untuk menjadikan ajang ini sebagai sarana memperkuat karakter, sportivitas, dan prestasi bela diri Indonesia di masa mendatang.
Sementara itu, Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025 Ryan Gozali menyambut dan memberikan apresiasi atas partisipasi seluruh kontingen yang mencapai sekitar 2.645 atlet.
"Mereka yang datang ke Kota Kudus dari berbagai kota di tanah air mewakili 38 KONI Provinsi untuk bertanding memperebutkan predikat juara dan medali dalam sepuluh cabang olahraga bela diri murni yang dipertandingkan," ujarnya.
Kesepuluh cabang tersebut, yakni karate, tarung derajat, ju-jitsu, pencak silat, taekwondo, gulat, judo, sambo, wushu, dan shorinji kempo.
"Sebagai tuan rumah PON Bela Diri 2025 yang perdana dan bersejarah, kami merancang pesta pembukaan ini dengan berbagai konsep dan pertunjukan istimewa. Tujuannya bukan sekadar menghadirkan hiburan bagi penonton, tetapi juga menjadi sumber motivasi dan pemantik semangat bagi para atlet untuk menampilkan performa terbaik mereka di arena PON Bela Diri Kudus 2025," ujarnya.
Usai pembukaan resmi, dilanjutkan dengan defile perwakilan atlet dari setiap cabor, yang berjalan kaki dari Djarum Arena Kudus menuju Alun-alun Simpang Tujuh.
Setibanya di alun-alun, para atlet langsung disambut dengan Tari Kretek, tarian tradisional asal Kabupaten Kudus yang melibatkan ratusan penari perempuan. Kemudian dilanjutkan atraksi bela diri, yang menjadi salah satu pertunjukan yang dinanti-nanti masyarakat Kota Kudus, turut dihadirkan dalam rangkaian seremoni pembukaan ajang multi event ini.
Ribuan warga Kudus dengan antusias memadati pusat kota untuk menyaksikan rangkaian hiburan dan pertunjukan bela diri yang memukau. Suasana semakin semarak dengan pertunjukan kembang api, sementara lantunan pertunjukan musik menggema di Alun-alun Simpang Tujuh, menutup rangkaian pembukaan PON Bela Diri Kudus 2025 dengan penuh kemeriahan.
Djarum Arena Kaliputu, Kabupaten Kudus, menjadi pusat pelaksanaan PON Bela Diri Kudus 2025 yang berlangsung mulai 12–26 Oktober 2025. Kompleks pertandingan tersebut dibagi menjadi empat area, dengan arena 1 dan arena 4 difungsikan sebagai tempat pemanasan dan latihan para atlet. Sedangkan arena 2 dan arena 3 menjadi lokasi utama pertandingan, yang dibuka dengan cabang taekwondo dan judo, Minggu (12/10), dan dilanjutkan dengan gulat pada Senin (13/10).