Jakarta (KABARIN) - Euforia peluncuran iPhone 17 di Indonesia benar-benar terasa. Dalam waktu kurang dari satu minggu, seri terbaru Apple—mulai dari iPhone 17, 17 Pro, 17 Pro Max hingga iPhone Air—sudah mencatat belasan ribu pre-order (PO) hanya dari satu reseller resmi, iBox.
CEO Erajaya Digital, Joy Wahjudi, mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat Indonesia terhadap lini terbaru iPhone sangat tinggi, terutama untuk varian Pro dan Pro Max.
“Angkanya (pemesanan) sudah belasan ribu,” ujar Joy pada peluncuran resmi iPhone 17 di Jakarta, Jumat (10/10).
Yang menarik, iPhone 17 Pro Max dengan kapasitas 2TB—yang dibanderol sekitar Rp40 juta—justru laris manis di kalangan pembeli premium.
“Kita cukup terkejut karena permintaan untuk 1TB dan 2TB cukup tinggi, padahal harganya premium dan stok terbatas,” jelasnya.
Sementara itu, seri iPhone 17 Air yang menggantikan varian “Plus” mendapat sambutan beragam.
Desainnya yang lebih tipis dan ringan menarik bagi pengguna yang menginginkan smartphone praktis, meski ulasan globalnya masih campur aduk.
“Untuk iPhone Air, masih ada mixed review dari global, tapi tentu ada segmennya sendiri yang menginginkan smartphone yang ringan,” kata Joy.
Peluncuran iPhone 17 di Indonesia kali ini menjadi yang tercepat sepanjang sejarah—hanya 28 hari setelah rilis global. Sebelumnya, jeda waktu antara peluncuran global dan lokal bisa mencapai dua bulan.
“Sekarang cuma sebulan. Itu kemajuan besar,” ujar Joy.
Dari sisi spesifikasi, Apple menghadirkan sejumlah pembaruan besar:
-
Kamera utama Dual Fusion 48 MP dengan kemampuan lebih baik di kondisi minim cahaya,
-
Fitur Center Stage di kamera depan untuk hasil video call lebih dinamis,
-
Refresh rate ProMotion hingga 120Hz, dan
-
Chip A19 Pro di varian Pro dan Pro Max yang menjanjikan performa grafis jauh lebih cepat.
Selain itu, daya tahan baterai diklaim meningkat signifikan dibanding seri sebelumnya, menjadikan iPhone 17 sebagai smartphone flagship paling efisien Apple hingga saat ini.
Setelah dua kali periode pre-order sejak 10 Oktober, iBox kini membuka sistem pembelian langsung (pickup) sesuai ketersediaan stok mingguan, baik di toko offline maupun online resmi.
Meningkatnya minat ini juga membuat Indonesia kini mendapat prioritas lebih tinggi dari Apple, meski belum termasuk dalam “first wave country” seperti Singapura dan Malaysia.