Akademisi sebut Soeharto pantas dikenang sebagai pahlawan nasional

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Dua akademisi menilai mantan Presiden Soeharto layak mendapatkan gelar pahlawan nasional karena dianggap telah memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Indonesia selama masa kepemimpinannya.

Menurut dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra Bali, Ni Made Adi Novayanti, penilaian terhadap Soeharto sebaiknya dilakukan secara objektif dengan melihat apa yang telah ia bangun untuk bangsa.

“Kalau kami melihat dari segi objektifnya, Bapak Soeharto memimpin selama puluhan tahun, sehingga kita juga harus melihat apa yang sudah dibangun oleh beliau. Jadi, berhak juga beliau untuk diberikan gelar tersebut,” ujar Novayanti dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Ia menambahkan bahwa meski banyak perdebatan terkait usulan ini, masyarakat sebaiknya tidak melupakan sejarah panjang kepemimpinan Soeharto dan jasa-jasanya terhadap Indonesia. Novayanti juga berharap media bisa berperan menjaga keseimbangan dalam pemberitaan agar isu ini tidak memicu perpecahan di masyarakat.

Pandangan serupa disampaikan oleh dosen Manajemen Universitas Udayana Bali, I Gede Nandya Oktora. Ia menilai bangsa yang besar harus menghargai jasa para pemimpinnya, termasuk Soeharto yang sering dijuluki sebagai bapak pembangunan nasional.

“Yang jelas, kita tidak boleh melupakan sejarah dan jasa beliau,” kata Nandya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, telah menemui Presiden Prabowo Subianto untuk mengajukan nama Soeharto sebagai calon pahlawan nasional.

“Dengan penuh harapan lewat mekanisme rapat DPP Partai Golkar, kami sudah mengajukan Pak Harto sebagai pahlawan nasional,” ujar Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Selain Soeharto, Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) yang juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyebut bahwa pihaknya telah menyerahkan 49 nama calon pahlawan nasional kepada Presiden Prabowo pada 5 November 2025.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka