BI DKI yakin ekonomi Jakarta melesat hingga 5,4 persen di akhir 2025

waktu baca 2 menit

Geliat kebangkitan ekonomi itu luar biasa di Jakarta

Jakarta (KABARIN) - Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta memandang prospek ekonomi ibu kota pada akhir tahun depan cukup cerah. Pertumbuhan diperkirakan bisa mencapai kisaran 4,6 hingga 5,4 persen secara tahunan, salah satunya karena banyaknya konser dan event olahraga yang berlangsung di Jakarta.

Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menjelaskan bahwa aktivitas ekonomi di Jakarta makin bergairah menjelang akhir tahun.

“Sekarang sudah masuk di minggu kelima, kuartal IV-2025. Geliat kebangkitan ekonomi itu luar biasa di Jakarta. Selain bertumpu pada investasi, lapangan usaha sektor transportasi pergudangan, sektor ekonomi kreatif menjadi new engine of growth (sumber pertumbuhan baru) ekonomi DKI Jakarta,” kata Iwan di Jakarta.

Ia menambahkan, penggerak ekonomi lainnya datang dari percepatan realisasi berbagai program pemerintah dan proyek infrastruktur yang terus berjalan. Stimulus fiskal seperti diskon tarif transportasi di akhir tahun juga dinilai berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat.

Pemerintah, lanjut Iwan, menyiapkan paket 8+4+5 yang berisi delapan program akselerasi di 2025, empat program lanjutan di 2026, dan lima program utama untuk mendukung penyerapan tenaga kerja. Implementasinya mencakup program magang nasional bagi lulusan baru, diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi pekerja bukan penerima upah, serta berbagai kebijakan pendukung lainnya.

“Ini berbagai kebijakan-kebijakan yang mendorong untuk support pertumbuhan ekonomi,” kata Iwan.

BI DKI juga memperkirakan konsumsi rumah tangga akan meningkat di kuartal IV seiring datangnya momentum Natal dan Tahun Baru serta prospek ekonomi yang makin membaik. Optimisme ini terlihat dari berbagai indikator seperti indeks keyakinan konsumen, indeks ekspektasi konsumen, hingga penjualan ritel yang menunjukkan tren positif.

“Investasi dan konsumsi kami perkirakan di Q4 pasti akan terakselerasi, juga sektor-sektor jasa khususnya informasi dan komunikasi, serta meningkatnya penggunaan paket data internet, yang sejalan dengan semakin maraknya MICE,” ujar Iwan.

Iwan menegaskan bahwa sinergi antara Pemerintah DKI Jakarta, Bank Indonesia, dan seluruh pemangku kepentingan dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) akan terus diperkuat melalui strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.

Dengan langkah-langkah itu, BI DKI optimistis inflasi Jakarta bisa tetap terkendali di kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen pada akhir 2025.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka