Surabaya (KABARIN) - Persebaya Surabaya resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Eduardo Perez Moran pada Sabtu (22/11) malam. Keputusan ini menjadi penutup perjalanan enam bulan coach Edu bersama Bajul Ijo, yang penuh dinamika di paruh pertama musim.
Dalam pernyataan resmi di media sosial, manajemen menyebut keputusan tersebut diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap performa tim. Meski demikian, Persebaya memastikan sudah mengantongi kandidat pelatih baru.
“Persebaya telah mencapai kesepakatan jangka panjang (dengan pelatih baru). Namun klub akan menunggu tuntasnya semua urusan legalitas,” tulis akun resmi klub @officialpersebaya.
Meski berpisah, manajemen tetap memberikan apresiasi atas dedikasi coach Edu selama menukangi tim hijau. Nada serupa datang dari kapten tim, Bruno Moreira, yang menuliskan pesan penghormatan di Instagram Story.
“Terima kasih untuk semuanya, coach Edu! Hormat setinggi-tingginya untuk pelatih dan pribadi seperti Anda,” tulis @brunomoreira99.
Keputusan pemutusan kontrak ini muncul setelah performa Bajul Ijo masih naik-turun, termasuk hasil imbang 1-1 kontra Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo.
Profil singkat Coach Edu
Lahir di Madrid pada 2 Desember 1976, Eduardo Perez adalah pemegang lisensi Pro UEFA. Ia dikenal dengan gaya permainan berbasis ball possession, transisi agresif, dan intensitas pressing tinggi.
Sebelum ke Persebaya, rekam jejaknya cukup panjang di sepak bola Indonesia:
- Pelatih kiper Timnas U-23 era Luis Milla (2017–2018)
- Asisten pelatih Persija Jakarta
- Pelatih kepala PSS Sleman (2020)
Di Spanyol, ia pernah bekerja di CP Villarrobledo sebagai pelatih kepala dan koordinator tim junior.
Empat bulan 4 kemenangan, 4 imbang, 3 kalah
Coach Edu mulai menangani Persebaya pada 3 Juni 2025 untuk persiapan musim BRI Super League 2025/2026. Dalam 11 pertandingan resmi, tim mencatat:
- 4 kemenangan
- 4 hasil imbang
- 3 kekalahan
Kemenangan terbesar diraih saat menaklukkan Bali United 5-2, yang disebutnya sebagai buah kerja kolektif tim. Sementara kekalahan 1-3 dari Persija, menurutnya, terjadi akibat detail kecil pada situasi bola mati dan satu peluang yang tak bisa diantisipasi.
Ia juga beberapa kali menyoroti kedalaman skuad, terutama ketika pemain kunci absen di pekan-pekan krusial.
Meski hasil belum stabil, coach Edu menilai Persebaya memiliki fondasi kuat untuk berkembang ke depannya.
Tunggu pelatih baru
Manajemen Persebaya memastikan akan profesional dalam menyelesaikan proses administratif sebelum mengumumkan pelatih pengganti secara resmi.
Bajul Ijo kini memasuki fase baru, dengan harapan menemukan arsitek yang bisa membawa konsistensi sekaligus mengangkat performa tim di sisa musim.