Google bantah tuduhan Gmail dipakai melatih AI: Ini penjelasan resminya

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Google akhirnya buka suara menanggapi berbagai unggahan viral yang menuduh perusahaan memanfaatkan pesan dan lampiran di Gmail untuk melatih model kecerdasan buatan (AI). Kabar itu ramai di media sosial setelah beberapa artikel—termasuk dari Malwarebytes—mengklaim bahwa Google diam-diam mengubah kebijakannya.

The Verge melaporkan pada Sabtu (22/11) bahwa unggahan-unggahan tersebut bahkan menyebut satu-satunya cara untuk mencegah “penggunaan data Gmail untuk AI” adalah mematikan fitur-fitur pintar seperti pemeriksa ejaan.

Namun Google memastikan informasi tersebut menyesatkan.

Juru bicara Google, Jenny Thomson, menegaskan bahwa perusahaan tidak pernah memanfaatkan isi Gmail untuk melatih model AI mereka, termasuk Gemini.

“Kami tidak mengubah pengaturan siapa pun. Gmail Smart Features sudah ada bertahun-tahun, dan kami tidak menggunakan konten Gmail Anda untuk melatih model AI Gemini,” ujar Jenny.

Google memang memperbarui pengaturan personalisasi fitur pintar Gmail pada Januari lalu. Pembaruan ini memungkinkan pengguna mengatur layanan Workspace—seperti Gmail, Maps, hingga Wallet—secara terpisah sesuai kebutuhan.

Fitur-fitur pintar Gmail sendiri mencakup pemeriksa ejaan, pelacakan paket, hingga kemampuan otomatis menambahkan jadwal penerbangan ke kalender. Jika pengguna mengaktifkannya, artinya mereka memberi izin Google Workspace untuk memproses konten demi mempersonalisasi pengalaman, bukan untuk melatih model AI.

Google kembali menegaskan bahwa penggunaan data untuk personalisasi tidak berkaitan dengan pelatihan AI besar-besaran seperti Gemini.

Dengan kata lain, pengguna Gmail tidak perlu khawatir: isi email mereka tetap aman dan tidak digunakan untuk melatih sistem AI Google.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka