Hingga Q3 2025, Pertamina masih mampu membukukan pendapatan yang solid dengan laba positif mencapai 2,05 miliar dolar AS
Surabaya, Jawa Timur (KABARIN) - Pertamina lagi-lagi nunjukin performa yang solid di 2025. Sampai triwulan ketiga (Q3), perusahaan energi pelat merah ini berhasil ngekantongin laba sebesar 2,05 miliar dolar AS, atau setara Rp34,11 triliun. Angka yang cukup keren di tengah kondisi global yang lagi nggak santai.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, bilang kalau Pertamina masih bisa ngejaga pendapatan dan performanya meski dihajar berbagai tekanan eksternal — mulai dari harga minyak mentah dunia yang melemah, crack spread yang turun, sampai depresiasi rupiah.
Sampai September 2025, Pertamina mencatat pendapatan 53,38 miliar dolar AS (sekitar Rp888,26 triliun) dengan EBITDA mencapai 8,20 miliar dolar AS (sekitar Rp136,45 triliun).
Menurut Emma, pencapaian ini lahir dari operasional yang tangguh di semua lini bisnis, plus strategi efisiensi yang terus jalan sepanjang tahun.
Program cost optimization yang diterapkan Pertamina bahkan berhasil ngehasilin efisiensi dan tambahan pendapatan senilai 624 juta dolar AS (setara Rp10,39 triliun). Lumayan banget!
Dari sisi finansial, Pertamina juga masih berada di jalur aman. Profil permodalan dan arus kas terjaga di level sehat, dan berbagai rasio kredit mereka tetap berada di posisi investment grade dengan outlook stabil dari tiga lembaga rating top dunia: Moody’s, S&P, dan Fitch.
Emma juga nyampein bahwa hasil positif ini nggak lepas dari tata kelola yang makin solid dan disiplin investasi yang diawasi ketat para pemegang saham, termasuk Danantara.
“Kolaborasi dengan para pemegang saham bikin fondasi keuangan Pertamina makin kuat,” ujarnya.
Dalam agenda Earnings Call 3Q25, Emma menegaskan komitmen Pertamina untuk terus memperkuat Good Corporate Governance (GCG). Ia bilang kalau berbagai langkah perbaikan yang dilakukan bukan cuma respons sesaat, tapi bagian dari transformasi jangka panjang buat mendorong transparansi dan integritas di seluruh lini bisnis.