Shell resmi sepakati 100 ribu barel BBM dari Pertamina

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - PT Shell Indonesia resmi menyepakati pembelian 100 ribu barel bahan bakar minyak dari PT Pertamina Patra Niaga untuk menutupi kekurangan stok di jaringan SPBU swasta.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, Shell membeli satu kargo base fuel dari Pertamina Patra Niaga.

"Untuk Shell ini sudah terdapat kesepakatan dengan Pertamina. Jadi tanggal 24 atau 25 (November) ini sudah sampai di tempat titik serah yang disepakati antara Pertamina dengan Shell," ujar Yuliot di Jakarta, Selasa.

Setelah kargo tiba di Indonesia, Shell akan langsung menjemput dan mendistribusikannya ke SPBU. Tambahan kuota ini diperkirakan cukup memenuhi kebutuhan stok sampai akhir 2025 sambil menunggu alokasi impor berikutnya.

Kesepakatan ini menyusul arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia agar Pertamina membantu badan usaha swasta yang kehabisan kuota impor BBM.

Sebelumnya, Kementerian ESDM menyebut negosiasi Shell dan Pertamina sudah memasuki tahap akhir.

"Vivo kan kemarin sudah, sekarang kabar terakhir Shell memasuki tahap akhir," kata Direktur Jenderal Migas Laode Sulaeman saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (24/11).

Kelangkaan stok BBM di SPBU Shell, BP, dan Vivo terjadi sejak pertengahan Agustus hingga Oktober 2025 karena kuota impor sejumlah badan usaha habis.

Beberapa perusahaan pengelola SPBU swasta seperti AKR, BP, dan Vivo sudah menandatangani kesepakatan dengan Pertamina, masing-masing menerima pasokan 100 ribu barel minyak pada tahap pertama.

Sementara ExxonMobil belum mengajukan pasokan tambahan karena stok mereka masih mencukupi.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka