Korban meninggal akibat bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar terus bertambah jadi 442 jiwa

waktu baca 2 menit

Jakarta (KABARIN) - Jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali naik hingga mencapai 442 orang. Informasi ini disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana berdasarkan laporan terbaru yang diterima pada Senin.

"Sementara itu untuk total korban hilang di tiga provinsi mencapai 402 jiwa." kata Kepala BNPB Suharyanto.

Dari Pos Pendukung Nasional di Tapanuli Utara, Suharyanto menjelaskan bahwa angka kematian di Sumatera Utara meningkat menjadi 217 orang setelah tim SAR gabungan menemukan beberapa korban yang sebelumnya belum ditemukan.

Para korban tersebar di berbagai daerah mulai dari Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Padang Sidempuan, Deli Serdang hingga Nias.

Selain itu sebanyak 209 warga di provinsi ini masih belum ditemukan setelah banyak keluarga menyampaikan laporan kehilangan ke posko darurat.

Petugas juga menangani pengungsian besar yang tersebar di sejumlah wilayah. Sebanyak 3.600 jiwa mengungsi di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal.

Di Aceh, korban meninggal berjumlah 96 orang dan 75 lainnya masih dicari. Sebaran wilayahnya mencakup 11 kabupaten dan kota seperti Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam dan Nagan Raya. Total pengungsi kini sekitar 62 ribu kepala keluarga.

Di Sumatera Barat, jumlah korban meninggal mencapai 129 jiwa. Sebanyak 118 orang masih hilang dan 16 orang mengalami luka-luka. Daerah terdampak meliputi Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok serta Pesisir Selatan. Total pengungsi di provinsi ini mencapai 77.918 jiwa.

BNPB memastikan seluruh unsur pemerintah daerah, TNI dan Polri, Basarnas, Kementerian Lembaga serta relawan terus bekerja untuk mempercepat pencarian korban, memenuhi kebutuhan dasar warga dan membuka akses ke wilayah yang masih terisolasi pada hari ketujuh masa darurat bencana ini.

Bagikan

Mungkin Kamu Suka