Bogota (KABARIN) - Presiden Kolombia Gustavo Petro pada Minggu mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang penutupan wilayah udara Venezuela, dan mendesak negara-negara untuk menegakkan tatanan internasional.
"Tidak ada maskapai penerbangan yang harus menerima perintah ilegal terkait wilayah udara negara mana pun," ujar Petro di media sosial, seraya mendesak Trump untuk "kembali menghormati tatanan hukum internasional".
Ia mengimbau negara-negara Amerika Latin untuk menuntut penghormatan terhadap kedaulatan regional dan melanjutkan penerbangan normal, seraya menekankan bahwa hanya rakyat Venezuela yang berhak memilih pemerintahan mereka.
Kementerian Luar Negeri Kolombia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa langkah AS menciptakan "ketegangan tidak perlu" yang merusak stabilitas Amerika Latin.
"Tindakan yang tidak terkoordinasi di wilayah udara suatu negara berdaulat bertentangan dengan semangat kerja sama, iktikad baik, dan saling menghormati yang seharusnya menjadi pedoman hubungan antarnegara di kawasan ini," kata kementerian tersebut.
Trump pada Sabtu (29/11) mengatakan wilayah udara di atas dan di sekitar Venezuela harus dianggap ditutup "secara keseluruhan".
"Kepada seluruh maskapai penerbangan, pilot, pengedar narkoba, dan pelaku perdagangan manusia, harap anggap wilayah udara di atas dan di sekitar Venezuela ditutup seluruhnya," tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social.